Sekelompok pemimpin wilayah Catalonia, Spanyol, tampil di dua pengadilan di Madrid untuk menjawab tuduhan-tuduhan bahwa mereka telah melakukan pemberontakan, makar dan korupsi terkait usaha mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Catalonia.
Di antara para pemimpin yang hadir itu, tidak tampak Carles Puigdemont, yang pada pekan ini menghabiskan waktu di Brussels dan mengabaikan perintah pengadilan untuk tampil dalam sidang. Puigdemont menyebut tuduhan-tuduhan itu bermotif politik dan ia mengatakan hanya akan kembali ke Spanyol jika mendapat jaminan bahwa proses hukumnya adil dan tidak memihak.
Seorang juru bicara Partai Rakyat yang berkuasa di Spanyol, mengatakan kepada Associated Press, ketidakhadiran Puigdemont di pengadilan Madrid, Kamis, untuk sidang dengar keterangan, akan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan surat penangkapan dan petisi untuk mengekstradisinya.
Jaksa penuntut telah mengajukan berbagai dakwaan terhadap 14 pemimpin Catalonia, termasuk Puigdemont dan wakilnya, Oriol Junqueras.
Pemerintah pusat Spanyol pekan lalu mengambil alih Catalonia dan membubarkan parlemen regional sebagai tanggapan terhadap penyelengaraan referendum 1 Oktober lalu yang kemudian dilanjutkan dengan deklarasi kemerdekaan oleh para legislator Katalan.
Calatonia sendiri terpecah dalam isu pemisahan diri tersebut. Mereka yang berpartisipasi dalam referendum memilih untuk merdeka, namun oposisi memboikot pemungutan suara itu. Pemerintah pusat di Madrid sendiri menyatakan referendum itu ilegal. [ab/lt]