Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam serangan yang dilakukan oleh para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro di Brazil pada Minggu (8/1). Biden menyebut aksi itu "keterlaluan." Berbagai kecaman serupa juga mengalir dari seluruh dunia terhadap aksi massa yang menerobos masuk ke dalam gedung-gedung pemerintah di Brasilia.
Biden mengeluarkan kecaman satu kata itu kepada wartawan sebelum mencuit untuk menegaskan dukungannya kepada pemimpin baru Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva. Cuitan itu dirilis setelah para perusuh, yang merupakan pendukung Bolsonaro, menerobos gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan di Brasilia untuk memprotes hilangnya kekuasaan petahana yang berhaluan kanan ekstrem itu.
"Saya mengutuk serangan terhadap demokrasi dan terhadap transfer kekuasaan secara damai di Brazil. Lembaga-lembaga demokrasi Brazil mendapat dukungan penuh dari kami, dan kehendak rakyat Brazil tidak boleh diremehkan. Saya berharap dapat terus bekerja sama dengan @LulaOficial," tulis presiden AS.
Sebagai bagian dari dukungan untuk Lula setelah aksi yang mengejutkan terjadi di ibu kota Brazil, Presiden Argentina Alberto Fernandez juga mengecam "upaya kudeta" yang dilakukan oleh para pendukung Bolsonaro.
Para pemimpin negara-negara di Amerika Selatan seperti Chili, Kolombia, dan Venezuela juga menyesalkan aksi massa tersebut. Dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuit dukungannya untuk Lula, tokoh berhaluan kiri yang diangkat sebagai presiden baru Brazil pada minggu yang lalu.
BACA JUGA: Pendukung Bolsonaro Serbu Kongres Brazil"Kehendak rakyat Brasil dan lembaga-lembaga demokrasi harus dihormati!" cuit Macron.
Akun Twitter para tokoh Partai Demokrat dalam komite hubungan luar negeri Senat AS mencatat bahwa penyerbuan di Brasilia itu terjadi hampir dua tahun setelah para pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol AS untuk membatalkan hasil pemilu 2020 di mana aksi tersebut menewaskan lima orang. [vm/rs]