PM Jepang Shinzo Abe melangsungkan pembicaraan, Selasa (22/1), dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang secara khusus membahas sengketa wilayah yang sudah berlangsung puluhan tahun antara kedua negara.
Uni Soviet mengambil alih empat pulau paling selatan dari Kepulauan Kuril pada hari-hari terakhir Perang Dunia II. Jepang menegaskan hak teritorial mereka atas pulau-pulau itu, Pertikaian terkait wilayah itu menghalangi kedua negara menandatangani kesepakatan perdamaian.
Berbicara pada awal pembicaraan, Abe mengatakan, ia ingin membicarakan isu kesepakatan perdamaian berdasarkan pembicaraan pekan lalu antara para diplomat tertinggi kedua negara tersebut.
Abe telah melangsungkan puluhan pertemuan dengan Putin dalam beberapa tahun terakhir dalam usaha untuk menyelesaikan pertikaian itu. November lalu, mereka sepakat untuk mempercepat perundingan yang didasarkan pada gagasan Soviet pada 1956 untuk memulangkan dua dari empat pulau yang diambilalihnya ke Jepang.
Sebelumnya bulan ini, Abe menyuarakan harapan bahwa tahun ini akan menandai munculnya terobosan dalam pembicaraan itu dan menghadirkan perubahan segera atas status-status pulau itu -- sebuah pernyataan yang membuat marah Moskow.
Menlu Rusia Sergey Lavrov memperingatkan Jepang pekan lalu bahwa Tokyo harus mengakui bahwa kesemua pulau itu adalah bagian dari Rusia sebagai titik awal pembicaran – sebuah tuntutan keras yang menyulitkan pembicaraan Abe dengan Putin.
Hari Minggu lalu, Penasehat Hubungan Luar Negeri Kremlin Yuri Ushakov mengatakan, pernyataan Tokyo baru-baru ini akan membuat pembicaraan antara kedua pemimpin negara itu akan berlangsung lebih sulit. [ab]