Para pemimpin Uni Eropa berada di Beijing pada Kamis (7/12) untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin China lainnya.
Menjelang pertemuan itu, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, “China adalah mitra dagang Uni Eropa yang paling penting, tetapi ada ketimpangan dan perbedaan yang nyata yang harus kita atasi.”
Von der Leyen mengatakan pertemuan itu juga akan mencakup pembahasan kerja sama mengenai perubahan iklim dan peraturan mengenai kecerdasan buatan.
Ia juga menyoroti perlunya bagi Uni Eropa dan China untuk memanfaatkan peran mereka sebagai kekuatan penting dunia untuk menanggapi perang di Ukraina dan konflik Israel-Palestina.
BACA JUGA: China: Kebijakan Ekspor Uni Eropa Tidak Masuk Akal“Kita memiliki kepentingan bersama dalam perdamaian dan keamanan serta berfungsinya tatanan internasional berdasarkan peraturan yang efektif dan untuk mencari solusi bagi berbagai tantangan global,” kata Von der Leyen. “Ini sebabnya mengapa penting untuk mengakhiri agresi Rusia terhadap Ukraina dan membangun perdamaian yang adil dan langgeng yang konsisten dengan Piagam PBB, dan dengan cara yang sama melakukan semua yang mungkin untuk mengupayakan solusi dua-negara di Timur Tengah.”
Xi mengatakan dalam pidato pembukaannya bahwa China dan Uni Eropa harus “bekerja sama untuk mendorong stabilitas dan kemakmuran dunia.”
“China dan Uni Eropa harus menjadi mitra dalam kerja sama yang saling menguntungkan dan terus meningkatkan sikap saling percaya dalam politik,” kata Xi. [uh/ab]