Pemungutan suara dilakukan setelah berlangsung sesi yang kacau di mana anggota pihak oposisi meneriakkan kata “memalukan” dan keluar dari ruang sidang.
Hasil ini mencerminkan tekad Netanyahu dan sekutu-sekutu ekstrem kanannya untuk melanjutkan rencana mereka meskipun ada protes besar-besaran dan terus menerus selama berbulan-bulan serta penentangan dari pemimpin bisnis, tentara cadangan, dan pejabat hukum.
Menteri Kehakiman Israel Yair Levin mengatakan, "Ini sudah pasti momen yang luar biasa, kita melakukan langkah pertama dalam proses bersejarah yang penting, membuat amandemen pada sistem judisial dan pemulihan hak-hak yang diambil dari pemerintah dan Knesset."
Sebaliknya, pemimpin oposisi di parlemen, Yair Lapid mengutarakan kesedihan dan kekecewaannya dengan kejadian hari ini.
"Hari ini menyedihkan, penghancuran Bait Suci, hari yang diliputi kebencian yang bebas ke mana-mana. Saya melihat koalisi yang berkuasa berpesta dan bertanya apa yang Anda rayakan? Apakah karena Anda telah mencopot negara Yahudi?," kecamnya.
BACA JUGA: Pemimpin Oposisi Israel Tuduh Pemerintah Lancarkan Perang terhadap Warga IsraelLapid melanjutkan kecamannya dengan mengatakan bahwa pemerintah “merayakan momen mereka berhasil membuang hal-hal yang mempersatukan kita."
Pada bagian lain dari pidatonya Yair Lapid mengatakan, "Hari ini kita saksikan kelemahan Netanyahu yang belum pernah kita saksikan sebelumnya. Israel tidak punya perdana menteri, dan Netanyahu telah menjadi boneka yang dikemudikan oleh beberapa ekstremis.”
Pemrotes memblokir jalan utama di Jerusalem setelah hasil pemungutan suara di parlemen itu diumumkan. Sambil membawa bendera Israel, pemrotes menyebar di sebuah jalan raya lebar dan memblokir lalu-lintas di kedua arah.
Protes besar-besaran diduga akan terus berlangsung setelah hasil pemungutan suara ini. [jm/lt]