Korea Utara tampaknya tergesa-gesa meluncurkan satelitnya pada Rabu (31/5) sehingga berakhir dengan kegagalan. Peluncuran itu dilakukan setelah Korea Selatan berhasil meluncurkan roket antariksa baru-baru ini, kata seorang anggota parlemen Korea Selatan, Yoo Sang-bum, mengutip badan intelijen negaranya.
“Alasan lain adalah satelit diluncurkan sementara pembangunan tempat peluncuran baru Tongchang-ri belum selesai dan proses persiapan peluncuran yang biasanya sekitar 20 hari dipersingkat pula menjadi beberapa hari, dipicu keberhasilan peluncuran Nuri, roket antariksa Korea Selatan,” ujar Yoo.
BACA JUGA: Roket Gagal Berfungsi, Satelit Korut Jatuh ke LautBerbicara pada konferensi pers di Seoul, Yoo menambahkan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diyakini menyaksikan peluncuran. Setidaknya, kata Yoo, Pyongyang memerlukan beberapa minggu untuk memperbaiki masalah roketnya.
Satelit mata-mata Korea Utara tidak berhasil diluncurkan pada Rabu sehingga roket pendorong dan muatannya jatuh ke laut, kata media pemerintah Korea Utara. Dilaporkan pula bahwa militer Korea Selatan telah menemukan bagian-bagian dari kendaraan peluncuran tersebut.
Yoo juga mengatakan Kim menderita insomnia dan dermatitis. Berat badan Kim, menurut perkiraan analisis kecerdasan buatan, lebih dari 140kg. [ka/lt]