Perancis selangkah lebih dekat untuk menjadi salah satu dari sekitar 12 negara yang melegalkan pernikahan sejenis.
Parlemen Perancis, hari Sabtu (2/2), dengan suara bulat menyetujui pasal penting dalam Rancangan Undang-Undang reformasi yang akan membolehkan pernikahan sejenis dan juga memungkinkan pasangan sesama jenis mengadopsi anak.
Langkah yang disetujui Parlemen itu mendefinisikan pernikahan sebagai kesepakatan antara dua orang, bukan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Majelis itu kini akan mempertimbangkan ratusan perubahan yang telah diajukan dalam RUU reformasi tersebut. Perdebatan mengenai hal itu diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu.
Presiden Perancis Francois Hollande menjadikan isu pernikahan sejenis bagian penting dalam kampanye pemilihannya. Namun, isu itu memicu demonstrasi besar-besaran oleh kedua pihak, baik penentang maupun pendukungnya.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Perancis mendukung legalisasi pernikahan sejenis, sementara persentase yang lebih kecil menyetujui adopsi oleh pasangan sejenis.
Langkah yang disetujui Parlemen itu mendefinisikan pernikahan sebagai kesepakatan antara dua orang, bukan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Majelis itu kini akan mempertimbangkan ratusan perubahan yang telah diajukan dalam RUU reformasi tersebut. Perdebatan mengenai hal itu diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu.
Presiden Perancis Francois Hollande menjadikan isu pernikahan sejenis bagian penting dalam kampanye pemilihannya. Namun, isu itu memicu demonstrasi besar-besaran oleh kedua pihak, baik penentang maupun pendukungnya.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Perancis mendukung legalisasi pernikahan sejenis, sementara persentase yang lebih kecil menyetujui adopsi oleh pasangan sejenis.