Parlemen Rusia menyetujui rancangan undang-undang yang akan melarang warga Amerika mengadopsi anak Rusia, Rabu (19/12).
MOSKOW —
Para demonstran memprotes amandemen yang kontroversial yang diperdebatkan di Parlemen Rusia, Duma, dengan membawa spanduk-spanduk bertuliskan “Wakil Rakyat! Beri jawaban yang berimbang: Masing-masing adopsi satu anak!”. Amandemen kontroversial tersebut berisi larangan bagi warga Amerika untuk mengadopsi anak Rusia. Anggota-anggota parlemen menyetujui rancangan undang-undang yang dibacakan kedua kalinya hari Rabu.
Amandemen itu bukan bagian dari rancangan undang-undang asli, tetapi ditambahkan sebagai tanggapan atas rancangan undang-undang Amerika yang baru yang disahkan minggu lalu. Undang-undang yang disebut “Undang-undang Magnitsky” tersebut memberlakukan sanksi terhadap pejabat Rusia yang dituduh melanggar HAM.
Natalya Tsyambalova menceritakan alasannya mengikuti protes tersebut adalah untuk meyakinkan para wakil rakyat Rusia bahwa amandemen itu keliru. Menurut Tsyambalova, amandemen itu merampas kemungkinan anak-anak yang memiliki kesempatan untuk bisa dibesarkan dalam keluarga-keluarga dengan orang tua yang mencintai, dan kemungkinan bisa hidup normal. Merampas kemungkinan itu dari anak-anak dianggapnya kejam.
Undang-undang Magnitsky menolak visa dan membekukan aset siapa saja yang dianggap terlibat dalam kematian Sergei Magnitsky, pengacara Rusia berusia 37 tahun yang meninggal di penjara setelah membeberkan apa yang disebutnya jaringan kejahatan para pejabat yang mencuri 250 juta dolar uang pajak.
Kremlin mengatakan pensahan rancangan undang-undang Magnitsky oleh Amerika merupakan tindakan “tidak bersahabat dan menghasut” dan menjanjikan tindakan-tindakan balasan sepatutnya.
Demonstran Anna Struchkova mengatakan, tidak masuk akal anak-anak harus menderita karena Rusia gusar dengan Amerika. "Apakah pemerintah tidak ingin anak-anak Rusia diadopsi oleh warga Amerika? Mereka akan mati di Rusia, sementara di Amerika mereka bisa bertahan hidup dan punya kehidupan yang baik," kata Struchkova.
Beberapa menteri pemerintahan menentang undang-undang yang dinamakan Dima Yakovlev. Nama tersebut diambil dari nama seorang bocah lelaki Rusia yang meninggal setelah ayah angkat Amerikanya meninggalkannya di mobil dalam cuaca panas terik tahun 2008. Menteri Pendidikan Dmitry Livanov mengencam ide itu di Twitter. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan larangan itu merupakan ide buruk.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut diloloskannya amandemen itu sebagai tanggapan yang pantas terhadap Undang-undang Magnitsky, yang dikatakannya mengganggu hubungan antara Amerika dan Rusia. Tetapi, juru bicaranya, Dmitry Peskov, hari Rabu mengatakan, sementara Putin memahami emosi yang mendorong aksi para anggota parlemen itu, Putin bersikap lebih menahan diri.
Amandemen itu bukan bagian dari rancangan undang-undang asli, tetapi ditambahkan sebagai tanggapan atas rancangan undang-undang Amerika yang baru yang disahkan minggu lalu. Undang-undang yang disebut “Undang-undang Magnitsky” tersebut memberlakukan sanksi terhadap pejabat Rusia yang dituduh melanggar HAM.
Natalya Tsyambalova menceritakan alasannya mengikuti protes tersebut adalah untuk meyakinkan para wakil rakyat Rusia bahwa amandemen itu keliru. Menurut Tsyambalova, amandemen itu merampas kemungkinan anak-anak yang memiliki kesempatan untuk bisa dibesarkan dalam keluarga-keluarga dengan orang tua yang mencintai, dan kemungkinan bisa hidup normal. Merampas kemungkinan itu dari anak-anak dianggapnya kejam.
Undang-undang Magnitsky menolak visa dan membekukan aset siapa saja yang dianggap terlibat dalam kematian Sergei Magnitsky, pengacara Rusia berusia 37 tahun yang meninggal di penjara setelah membeberkan apa yang disebutnya jaringan kejahatan para pejabat yang mencuri 250 juta dolar uang pajak.
Kremlin mengatakan pensahan rancangan undang-undang Magnitsky oleh Amerika merupakan tindakan “tidak bersahabat dan menghasut” dan menjanjikan tindakan-tindakan balasan sepatutnya.
Demonstran Anna Struchkova mengatakan, tidak masuk akal anak-anak harus menderita karena Rusia gusar dengan Amerika. "Apakah pemerintah tidak ingin anak-anak Rusia diadopsi oleh warga Amerika? Mereka akan mati di Rusia, sementara di Amerika mereka bisa bertahan hidup dan punya kehidupan yang baik," kata Struchkova.
Beberapa menteri pemerintahan menentang undang-undang yang dinamakan Dima Yakovlev. Nama tersebut diambil dari nama seorang bocah lelaki Rusia yang meninggal setelah ayah angkat Amerikanya meninggalkannya di mobil dalam cuaca panas terik tahun 2008. Menteri Pendidikan Dmitry Livanov mengencam ide itu di Twitter. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan larangan itu merupakan ide buruk.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut diloloskannya amandemen itu sebagai tanggapan yang pantas terhadap Undang-undang Magnitsky, yang dikatakannya mengganggu hubungan antara Amerika dan Rusia. Tetapi, juru bicaranya, Dmitry Peskov, hari Rabu mengatakan, sementara Putin memahami emosi yang mendorong aksi para anggota parlemen itu, Putin bersikap lebih menahan diri.