Parlemen Somalia hari Senin (2/12) memutuskan untuk memecat PM Abdi Farah Shirdon, mengakhiri satu tahun kestabilan yang langka dalam pemerintahan Somalia.
Perdana Menteri Abdi Farah Shirdon tersingkir melalui pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen hari Senin (2/12) dengan suara 184 banding 65. Pengganti Shirdon belum ditunjuk.
Presiden Hassan Sheikh Mohamud telah meminta Shirdon untuk mundur tiga pekan lalu dengan alasan ia tidak bekerja efektif, Namun PM Shirdon menolak seruan itu dan meminta parlemen ikut campur.
Presiden Mohamud dan PM Shirdon mulai menjabat lebih dari 12 bulan lalu. Ini merupakan bagian dari proses yang didukung oleh PBB, dengan tujuan memberi Somalia pemerintah pusat yang stabil setelah lebih dari dua dekade mengalami kekacauan dan konflik bersenjata.
Shirdon adalah tokoh politik baru di Somalia pada saat penunjukannya sebagai Perdana Menteri, karena sebelumnya ia adalah seorang pengusaha di Kenya.
Presiden Hassan Sheikh Mohamud telah meminta Shirdon untuk mundur tiga pekan lalu dengan alasan ia tidak bekerja efektif, Namun PM Shirdon menolak seruan itu dan meminta parlemen ikut campur.
Presiden Mohamud dan PM Shirdon mulai menjabat lebih dari 12 bulan lalu. Ini merupakan bagian dari proses yang didukung oleh PBB, dengan tujuan memberi Somalia pemerintah pusat yang stabil setelah lebih dari dua dekade mengalami kekacauan dan konflik bersenjata.
Shirdon adalah tokoh politik baru di Somalia pada saat penunjukannya sebagai Perdana Menteri, karena sebelumnya ia adalah seorang pengusaha di Kenya.