Turki, Kamis (30/3), akan menjadi anggota NATO terakhir yang menyetujui keanggotaan Finlandia dalam aliansi pertahanan pimpinan AS itu setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Parlemen Turki dijadwalkan akan melangsungkan pemungutan suara terkait upaya negara Nordik itu untuk menjadi anggota ke-31 aliansi pertahanan Barat tersebut pada pukul 2 siang waktu setempat. Persetujuan sudah pasti akan dihasilkan setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengakhiri negosiasi berbulan-bulan dan merestui pencalonan Finlandia awal bulan ini.
Erdogan menguasai parlemen karena aliansi partainya dengan partai sayap kanan. Sebagian besar anggota parlemen oposisi juga mendukung keinginan Finlandia tersebut.
Ratifikasi Turki akan memungkinkan Finlandia, negara dengan perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia, menempuh beberapa langkah teknis sebelum secara resmi bergabung dengan blok tersebut.
BACA JUGA: Erdogan akan Dukung Keanggotaan NATO bagi FinlandiaFinlandia dan tetangganya Swedia mengakhiri kebijakan luar negerinya untuk tidak berpihak pada blok militer manapun dan memutuskan untuk bergabung dengan aliansi itu Mei lalu.
Permohonan mereka diterima pada KTT NATO Juni 2022 tetapi pengajuan aplikasi mereka harus diratifikasi oleh semua parlemen anggota aliansi, sebuah proses yang terhenti setelah mencapai Turki dan Hongaria. Erdogan menentang keras pencalonan Swedia karena serangkaian perselisihan yang sudah berlangsung lama.
Seorang juru bicara Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban pada hari Rabu meminta Swedia untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dikeluhkan parlemen Hongaria bila ingin mendapat dukungan.
Swedia masih berharap untuk bergabung dengan aliansi tersebut pada pertemuan puncak Juli di Vilnius.
Sebagian besar analis percaya bahwa Turki hanya akan memberikan dukungan pada Swedia setelah pemilihan umum bulan Mei. [ab/uh]