Parlemen Zimbabwe Desak Mugabe Ungkap Korupsi Berlian

Mantan presiden Robert Mugabe sudah dua kali mangkir dari panggilan komite parlemen Zimbabwe untuk hadir memberikan keterangan (foto: ilustrasi).

Parlemen Zimbabwe hari Senin (28/5) mengatakan mantan presiden Robert Mugabe menghadapi hukuman penjara apabila dia tidak hadir di hadapan komite yang menyelidiki dugaan penggelapan keuntungan berlian sebesar 15 miliar dolar.

Setelah menunggu Mugabe selama lebih dari satu jam di Gedung Parlemen, ketua Komisi Pertambangan dan Energi Temba Mliswa mengatakan para anggota parlemen kehilangan kesabaran.

Ini adalah kali kedua mantan pemimpin Zimbabwe yang berusia 94 tahun itu mangkir dari sidang komite.

"Dalam surat yang kami kirim kepadanya, yang merupakan surat final, kami mengingatkan bahwa kami akan memanggil paksa, dan kami harap kami tidak perlu sampai ke tahap memanggil paksa seorang mantan presiden. Kami harap surat terakhir itu akan menjadi sesuatu yang dia hargai. Apabila dia tidak hadir, itu artinya dia tidak menghargai sidang komisi, dan akan banyak konsekuensinya. Saya ingatkan bahwa mendiang mantan anggota parlemen Roy Bennett dijebloskan ke penjara oleh parlemen. Jadi jangan remehkan kewenangan parlemen," ancam Mliswa.

Komisi itu menyelidiki dugaan korupsi dalam industri pertambangan berlian di negara itu. Tahun 2016, Mugabe mengatakan Zimbabwe telah kehilangan 15 miliar dolar karena penggelapan. Berlian ditemukan di Zimbabwe timur tahun 2006 dan pada mulanya meningkatkan harapan untuk memperbaiki ekonomi yang terpuruk. Tapi hanya sedikit keuntungan yang mengalir ke kantong rakyat jelata atau kas pemerintah.

Pemerintah Mugabe menuduh perusahaan-perusahaan pertambangan tidak mendeklarasikan profit mereka sebenarnya, sementara Global Witness dan pengawas korupsi lain menyatakan keprihatinan akan pelanggaran dan salah urus dalam sektor berlian.

Global Witness menuduh badan-badan keamanan dan para sekutu politik Mugabe menyedot keuntungan dari pertambangan berlian -- dan menjual batu berharga itu sendiri dan mengantongi keuntungannya.

Mugabe mengundurkan diri pada bulan November 2017 setelah menyerah pada tekanan yang dipimpin militer dan tidak pernah muncul di depan publik sejak itu. Dia hanya pernah berbicara kepada segelintir wartawan tahun ini, menuduh mantan wakil dan penerusnya, Presiden Emmerson Mnangagwa, menggulingkannya lewat kudeta. [vm/ds]