Partai Anti Militer Menangkan Pemilu Thailand

Para calon anggota parlemen dari partai Pheu Thai.

Komisi Pemilu Thailand, Selasa (7/5), secara resmi mendukung hasil perhitungan pemilu 24 Maret, yang menyatakan partai Pheu Thai, yang memiliki hubungan dengan mantan PM Thaksin Shinawatra yang saat ini masih dalam status buron, unggul dengan perolehan 136 kursi konstituen.

Komisi itu mengatakan, partai saingannya, Palang Pracharath, yang didukung militer, berada di posisi kedua dengan 97 kursi.

Masih belum jelas, pihak mana yang akan membentuk pemerintah berikutnya karena kedua partai dengan perolehan kursi terbesar masih mencari mitra koalisi untuk bisa meraih mayoritas parlemen.

Komisi Pemilu Thailand mendapat kecaman keras karena menunda pengumuman hasil perhitungan suara keseluruhan, dan dituding melakukan rekayasa perhitungan yang mendukung partai dukungan militer.

Ada 500 kursi di DPR Thailand, dan komisi itu mendukung 349 dari 350 kursi yang diperebutkan lewat pemunguatn suara. Sisa 150 kursi akan dialokasikan pada partai-partai peserta pemilu berdasarkan perhitungan yang rumit yang pada intinya didasarkan pada proporsi kemenangan suara dalam pemilu.

Satu kursi yang diperebutkan dalam pemilu tidak mendapat pengesahan setelah pemenangnya -- seorang kandidat dari Pheu Thai -- didiskualifikasi karena melanggar peraturan pemilu setelah diketahui menyumbangkan dana kepada seorang biksu pada masa kampanye. (ab)