Partai Berkuasa di Nigeria Pilih Kandidat untuk Pilpres Bulan April

  • Scott Stearns
    Victor Pattianakotta

Presiden Goodluck Jonathan (kiri), dan Wapres Atiku Abubakar menjadi calon kuat terpilih sebagai capres Partai Demokratik Rakyat.

Ribuan polisi, tentara, dan pasukan anti-teroris ikut menjaga pemilihan awal capres Partai Demokratik Rakyat yang berkuasa.

Para pemimpin partai yang berkuasa di Nigeria bertemu di ibukota Abuja untuk memilih calon presiden mereka di tengah-tengah pengamanan ketat setelah serangkaian serangan bom. Ribuan polisi, tentara, dan pasukan pertahanan sipil berpatroli untuk menjaga pemilihan awal Partai Demokratik Rakyat yang berkuasa. Pasukan anti-teroris dan unit penjinak bom juga bertugas.

Kendaraan dilarang masuk ke wilayah sekitar Eagle Square, di mana pemilihan awal diselenggarakan dan semua orang yang masuk tempat sidang diperiksa, termasuk delegasi. Inspektur Jenderal Polisi Hafiz Ringim mengatakan masyarakat harus waspada jika menemukan tas yang ditinggali atau paket mencurigakan lainnya.

Serangan bom pada Hari Kemerdekaan dekat Eagle Square menewaskan 12 orang Oktober lalu. Sebuah ledakan menjelang tahun baru dekat asrama militer di Abuja menewaskan empat orang. Presiden Goodluck Jonathan mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok Muslim radikal yang mengaku bertanggungjawab atas serangan bom pada malam Natal di kota Jos yang menewaskan 80 orang.

Presiden Jonathan adalah satu dari tiga calon yang bersaing untuk dicalonkan Partai Demokratik Rakyat bersama mantan wakil presiden Atiku Abubakar dan politikus veteran Sarah Jibril.

Partai Nigeria yang berkuasa itu telah memenangkan tiga pemilihan presiden terakhir, sehingga pemenang dalam pemilihan awal ini jelas akan diunggulkan dalam pemilu bulan April.

Penjagaan keamanan ketat dilakukan dalam rapat pemilihan awal Partai Demokratik Rakyat di Abuja, Kamis.

Hampir 4.000 delegasi partai juga memutuskan masa depan kesepakatan pembagian kekuasaan informal yang merotasi posisi presiden antara wilayah Nigeria utara yang didominasi Muslim dan selatan yang didominasi Kristen.

Jika delegasi memilih Atiku Abubakar, mereka akan mematuhi perjanjian yang memberikan warga Nigeria Utara empat tahun untuk menjabat setelah kematian Presiden Umaru Musa Yar'Adua.

Jika delegasi memilih Goodluck Jonathan, mereka akan melanggar kesepakatan itu untuk mendukung seorang politikus dari selatan karena ia adalah wakil presiden Yar'Adua.

Kedua calon berkampanye dan berjanji untuk memperbaiki keamanan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pasokan listrik.

Abubakar mengatakan ia memiliki pengalaman lebih banyak dalam pemerintahan daripada Jonathan dan menambahkan Nigeria tidak boleh menyerahkan demokrasi ke dalam "tangan orang-orang yang tidak siap menghadapi tantangan."

Kampanye Jonathan mendesak delegasi partai untuk tidak menjual suara mereka bagi apa yang mereka sebut "politisi putus asa" yang mencoba untuk membeli nominasi partai, yang disebut kemampuan "bujukan murahan" untuk menggadaikan masa depan negara.