Pemungutan suara untuk mengajukan RUU Reformasi Kepolisian gagal hari Rabu (24/6) di Senat AS, setelah Partai Demokrat memblokir debat mengenai proposal Partai Republik yang mereka sebut "cacat."
Anggota DPR dan Senat Amerika bersaing membuat undang-undang yang akan menjawab tuntutan yang disampaikan dalam protes nasional selama berminggu-minggu menanggapi kematian George Floyd di tahanan polisi, 25 Mei.
DPR Amerika yang dikuasai Partai Demokrat akan melakukan pemungutan suara akhir pekan ini mengenai RUU Keadilan dalam Polisi tetapi upaya untuk meloloskan proposal Partai Republik oleh satu-satunya senator kulit hitam dari Partai Republik, Tim Scott, tampaknya mandek.
Partai Demokrat menghalangi langkah prosedural untuk mengajukan RUU Partai Republik ke proses yang akan memungkinkan debat RUU itu dengan hasil suara 55 lawan 45.
Ketua fraksi minoritas Chuck Schumer, Rabu dalam sidang menjelang pemungutan suara di Senat mengatakan Partai Demokrat tidak bisa meloloskan RUU itu.
Ia mengatakan faktanya, RUU ini secara fundamental sangat cacat, dan tidak dapat diperbaiki, tidak bisa berfungsi sebagai titik awal yang berguna untuk reformasi yang bermakna. Jika Partai Republik memilih untuk melangsungkan debat tentang RUU tersebut, Partai Demokrat akan menawarkan amandemen yang mengubah peraturannya.
Dalam sepucuk surat kepada Senat Partai Republik, hari Selasa, Schumer dan anggota Senat dari Partai Demokrat mengemukakan lima poin keprihatinan tentang RUU tersebut. Partai Demokrat mengatakan keberatan dengan kegagalan langkah-langkah pertanggung jawaban dan transparansi di departemen kepolisian, hingga pengumpulan data yang tidak memadai pada kepolisian serta gagal menciptakan standar nasional untuk penggunaan kekuatan.
Dalam surat itu, Partai Demokrat juga menulis RUU keadilan itu "tidak melakukan apa pun untuk mengakhiri praktik kepolisian yang berbahaya, seperti profil ras dan agama, penggeledahan tanpa pemberitahuan dalam kasus narkoba dan penggunaan cara-cara penangkapan yang berbahaya.
Penggeledahan tanpa pemberitahuan menjadi faktor dalam kematian Breonna Taylor yang berusia 27 tahun awal tahun ini, sementara penggunaan cara penekanan di leher mendapat pemantauan ketat setelah prosedur itu digunakan oleh petugas yang menangkap George Floyd. [my/ii]