Partai Kunci Aliansi Malaysia Tarik Dukungan Untuk PM Muhyiddin

Seorang wanita melewati mural yang menggambarkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 Oktober 2020. (Foto: REUTERS/Lim Huey Teng)

Partai politik terbesar Malaysia dan sekutu penting dalam koalisi yang berkuasa, menarik dukungan untuk Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Rabu (7/7) malam. Partai tersebut meminta Muhyiddin untuk mengundurkan diri karena dianggap gagal dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Keputusan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) untuk menarik dukungan muncul hanya beberapa jam setelah Muhyiddin menunjuk seorang anggota senior partai itu sebagai wakil perdana Menteri. Keputusan tersebut dipandang sebagai upaya untuk meredakan pertikaian yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Sejumlah anggota parlement dari Partai UMNO sudah lama tidak senang karena dinomorduakan di partai Perdana Menteri itu sendiri.

Tidak jelas apakah penarikan dukungan UMNO tersebut akan segera menggeser Muhyiddin karena parlemen saat ini sedang tidak bersidang dan negara itu dalam keadaan darurat dalam menghadapi COVID-19.

BACA JUGA: Malaysia Akan Langsungkan Sidang Khusus Parlemen Mulai 26 Juli

Reuters, Kamis (8/7), melaporkan para menteri dari UMNO di pemerintahan, yang memegang posisi kunci, seperti kesehatan, pertahanan dan urusan luar negeri, sejauh ini belum mengatakan akan mundur.

Kantor perdana menteri tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan dalam sebuah pernyataan keputusan untuk menarik dukungan untuk Muhyiddin karena pemerintah gagal menangani pandemi secara efektif, untuk memastikan stabilitas politik dan ekonomi, dan untuk memenangkan kepercayaan rakyat.

Menurut Zahid, Muhyiddin harus memberi jalan bagi perdana menteri sementara, yang akan fokus menangani pandemi.

Zahid juga menyerukan agar pemilu diadakan setelah kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berbicara dalam konferensi pers di Putrajaya, Malaysia 11 Maret 2020. (Foto: REUTERS/Lim Huey Teng)

Pemilihan berikutnya baru akan digelar 2023, tetapi Muhyiddin mengatakan awal tahun ini dia akan mengadakan pemilihan segera setelah situasi dianggap aman untuk melakukannya di tengah pandemi.

Muhyiddin memiliki suara mayoritas tipis dengan berbeda dua kursi di parlemen. UMNO terdiri dari 38 dari 113 anggota parlemennya. Partai perdana menteri, Bersatu, memegang 31 kursi.

Sidang parlemen khusus dijadwalkan diadakan pada akhir bulan ini menjelang berakhirnya keadaan darurat pada 1 Agustus.

Malaysia telah melakukan penguncian sementara sejak Juni di tengah lonjakan baru kasus virus corona. Negara ini telah melaporkan hampir 800.000 infeksi, tertinggi ketiga di kawasan setelah Indonesia dan Filipina. [ah/au/ft]