Partai LDP yang Berkuasa di Jepang Berisiko Kehilangan Mayoritas Suara

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, yang berasal dari Partai Demokratik Liberal (LDP), menggelar konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo, pada 9 Oktober 2024. (Foto: David Mareuil/Pool via AP)

Partai yang berkuasa di Jepang, Partai Demokrat Liberal (LDP), mungkin kehilangan mayoritas tunggalnya di majelis rendah untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, kata surat kabar Nikkei pada Kamis (17/10), mengutip jajak pendapatnya menjelang pemilihan di negara tersebut yang akan digelar pada 27 Oktober.

LDP mungkin tidak dapat mengamankan 233 kursi yang dibutuhkannya untuk mendapatkan mayoritas langsung di majelis yang beranggotakan 465 orang, kata Nikkei, berdasarkan estimasi jajak pendapat untuk kandidat yang dipilih secara langsung dan mereka yang dipilih melalui perwakilan proporsional.

Jika hal tersebut terjadi, ini akan menjadi yang pertama di mana LDP tidak memiliki kendali tunggal atas majelis rendah sejak 2009. Partai itu masih dapat membentuk pemerintahan koalisi dengan mitra lamanya Komeito.

Jajak pendapat, yang dilakukan melalui telepon bersama dengan surat kabar Yomiuri Shimbun, dilakukan secara nasional pada Selasa (15/10) dan Rabu (16/10), dengan mengumpulkan 165.820 tanggapan yang valid, kata Nikkei.

BACA JUGA: China Berupaya Membungkam Kritik di Jepang 

Perdana Menteri Shigeru Ishiba membubarkan majelis rendah parlemen pada 9 Oktober, yang kemudian memicu pemilihan umum dadakan.

Ishiba menjadi pemimpin bulan lalu setelah pendahulunya Fumio Kishida mengakhiri masa jabatan tiga tahunnya sebagai perdana menteri karena ketidakpercayaan publik yang berasal dari serangkaian skandal pendanaan yang melibatkan politisi LDP.

Ishiba mengirimkan persembahan ke Kuil Yasukuni di Tokyo pada Kamis pagi, demikian dilaporkan berita Kyodo. Persembahan serupa, sebelumnya telah diprotes oleh Korea Selatan dan China karena hubungan kuil tersebut dengan masa lalu Jepang di masa perang. [ns/jm]