Partai-partai oposisi utama Syiah di Bahrain hari Sabtu mengatakan mereka akan memboikot pemilihan anggota parlemen dan pejabat kota yang dijadwalkan Oktober.
Kelompok yang terdiri dari empat partai, dikenal sebagai The National Democratic Opposition Parties di Bahrain, dalam jumpa pers mengatakan mereka tidak ikut pemilihan sampai dicapai satu kesepakatan politik yang mencerminkan kehendak rakyat. Mereka mengatakan kesepakatan itu harus mewujudkan prinsip-prinsip sistem pemerintahan demokratis, di mana rakyat adalah sumber dari semua kewenangan.
Partai oposisi terbesar, Al Wifaq, menarik 18 anggotanya dari parlemen pada tahun 2011 setelah kerajaan Sunni itu bertindak keras terhadap demonstrasi yang dilancarkan mayoritas Syiah di negara Teluk Arab itu. Pemerintah mengadakan pemilu tahun itu untuk mengganti anggota parlemen oposisi yang ditarik.
Sejak itu, protes bergolak setiap hari di negara pulau kecil itu. Demonstran menuntut suara politik yang lebih besar dan hak yang sama.
Partai oposisi terbesar, Al Wifaq, menarik 18 anggotanya dari parlemen pada tahun 2011 setelah kerajaan Sunni itu bertindak keras terhadap demonstrasi yang dilancarkan mayoritas Syiah di negara Teluk Arab itu. Pemerintah mengadakan pemilu tahun itu untuk mengganti anggota parlemen oposisi yang ditarik.
Sejak itu, protes bergolak setiap hari di negara pulau kecil itu. Demonstran menuntut suara politik yang lebih besar dan hak yang sama.