Partai Kongres, Partai oposisi utama India, minggu ini membentuk kelompok internal baru untuk mempromosikan hak-hak LGBTQ+. Sementara partai lain telah menunjuk seseorang dari komunitas tersebut sebagai juru bicaranya, yang merupakan pengakuan politik pertama setelah hak-hak LGBTQ+ mengalami banyak kemunduran.
Pengadilan tinggi negara tersebut pada 2018 mendekriminalisasi homoseksualitas, tetapi tahun lalu menolak melegalkan pernikahan sesama jenis dan menyerahkan keputusan kepada parlemen. Keputusan Mahkamah Agung India itu sangat mengecewakan komunitas LGBTQ+.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi juga mengatakan bahwa badan legislatif adalah platform yang tepat untuk memutuskan isu kontroversial ini, dan minggu ini mengundang masyarakat untuk berbagi pandangan tentang cara terbaik untuk memastikan bahwa kebijakan bagi masyarakat bersifat inklusif dan efektif.
Hubungan sesama jenis umumnya dianggap tabu di negara berpenduduk 1,42 miliar jiwa yang mayoritas penduduknya konservatif, dan pemerintah mengatakan kepada Mahkamah Agung tahun lalu bahwa pernikahan semacam itu tidak "sama dengan konsep unit keluarga di India yang terdiri dari suami, istri, dan anak".
BACA JUGA: Mahkamah Agung India Tolak Legalkan Pernikahan Sesama JenisKongres, yang kekuatan politiknya meningkat setelah kinerjanya jauh lebih baik dari yang diharapkan dalam pemilihan umum April-Juni, minggu ini menunjuk aktivis LGBTQ+ Mario da Penha sebagai kepala unit baru untuk komunitas di bawah divisi Kongres Profesional Seluruh India.
Hal ini menyusul janji jajak pendapat Kongres untuk membuat undang-undang yang melegalkan persatuan sipil antara pasangan sesama jenis.
Da Penha dalam pernyataan yang dikirim ke X mengatakan bahwa ini adalah "satu-satunya kerangka perwakilan bagi kaum queer dalam partai politik nasional mana pun yang diakui di India."
Anish Gawande, yang bulan lalu menjadi orang pertama dari komunitas LGBTQ+ yang menjadi juru bicara sebuah partai besar, Partai Kongres Nasionalis dari kubu oposisi – Sharadchandra Pawar, mengatakan penunjukan da Penha adalah “momen besar bagi inklusi kelompok queer dalam politik India.”
Pemerintah federal mengatakan mereka telah mengambil sejumlah langkah untuk komunitas LGBTQ+ termasuk memungkinkan pasangan sesama jenis untuk mengakses program pangan pemerintah sebagai keluarga, membuka rekening bank bersama dan memilih satu sama lain sebagai calon, dan mencari perawatan medis dan lainnya tanpa diskriminasi. [ft/rs]