Hasil perhitungan awal pemilu Libya, Sabtu (7/7) menunjukkan partai-partai pro-Barat memimpin perolehan suara atas pesaing mereka dari golongan Islamis.
Hasil penghitungan awal dari pemilu multi-partai yang pertama dalam 60 tahun di Libya mengindikasikan partai-partai yang condong ke Barat lebih unggul atas pesaing mereka dari golongan Islamis.
Hasil penghitungan terakhir dari pemilu hari Sabtu diperkirakan akan diketahui beberapa hari lagi. Tetapi, hasil penghitungan sebagian dari kota-kota besar Libya menunjukkan aliansi partai-partai yang dipimpin oleh mantan perdana menteri pemberontak Mahmoud Jibril unggul dalam pemilu tersebut.
Jibril menyerukan hari Minggu akan dialog nasional semua partai untuk membentuk pemerintah baru.
Warga Libya memilih anggota Majelis Nasional yang mempunyai 200 kursi itu yang akan membentuk pemerintah sementara dan merancang undang-undang dasar sebelum pemilihan parlemen penuh tahun depan.
Komisi Pemilu Libya memperkirakan partisipasi rakyat dalam pemilu itu kira-kira 60 persen.
Jibril menyerukan hari Minggu akan dialog nasional semua partai untuk membentuk pemerintah baru.
Warga Libya memilih anggota Majelis Nasional yang mempunyai 200 kursi itu yang akan membentuk pemerintah sementara dan merancang undang-undang dasar sebelum pemilihan parlemen penuh tahun depan.
Komisi Pemilu Libya memperkirakan partisipasi rakyat dalam pemilu itu kira-kira 60 persen.