Para anggota DPR AS dari Partai Republik menggelar konferensi pers untuk mengimbangi pidato kenegaraan tahunan Presiden AS Joe Biden, State of the Union, yang akan disampaikan Selasa (7/2) malam waktu setempat dari gedung Kongres AS.
“Malam ini, dalam pidato State of the Union-nya, Joe Biden harus mempertanggungjawabkan kegagalan kepemimpinannya,” kata Ketua Konferensi Republik DPR Elise Stefanik asal New York. Ia menambahkan, “Joe Biden telah menyebabkan krisis di Amerika.”
Presiden Biden akan mencoba meyakinkan bangsa Amerika akan kondisi negara tersebut alih-alih memaparkan usulan kebijakan yang muluk dalam pidato State of the Unionnya Selasa malam.
Ia juga akan mencoba mengatasi pesimisme di Amerika dan kekhawatiran tentang kepemimpinannya.
Pidato tahunan Biden yang akan disampaikan di hadapan Kongres yang terbelah itu akan disampaikan di tengah ketidakpastian ekonomi di Amerika, perang di Ukraina, dan peningkatan ketegangan dengan China.
Ini adalah pidato pertama Biden di hadapan Kongres setelah Partai Republik mengambil alih kendali DPR AS pada pemilu paruh waktu November lalu.
BACA JUGA: Biden akan Sampaikan Pidato Kenegaraan pada Selasa MalamAnggota Kongres asal Louisiana, Steve Scalise, yang merupakan Pemimpin Mayoritas DPR, pada konferensi pers itu mengatakan: “Kondisi negara kita sedang kesulitan di bawah beban agenda sayap kiri-ekstrem Presiden Biden yang merugikan keluarga-keluarga di seantero negeri.”
Biden akan berdiri di mimbar DPR ketika hanya seperempat penduduk dewasa AS yang mengatakan bahwa negara itu bergerak ke arah yang benar, menurut jajak pendapat baru dari The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research. Sekitar tiga per empat lainnya mengatakan sebaliknya. Selain itu, mayoritas pendukung Partai Demokrat tidak ingin Biden mencalonkan diri kembali sebagai presiden untuk periode kedua.
Ia akan menghadapi semua sentimen itu secara langsung, kata para pembantunya, sambil berusaha agar tidak terdengar tidak peka terhadap kekhawatiran bangsa Amerika.
Sementara itu, Partai Republik mengkritik cara Biden menangani penembakjatuhan balon pengintai yang diduga milik China oleh AS.
Pidato kenegaraan itu akan disampaikan selang beberapa hari setelah Biden memerintahkan militer menembak jatuh balon mata-mata China yang terbang secara terang-terangan melintasi negeri Paman Sam, mencuri perhatian masyarakat dan menjadi pengingat akan ketegangan hubungan antara kedua negara adidaya.
Scalise mengatakan, “Ini adalah ancaman keamanan nasional.”
“Ketika Presiden Biden mencoba menyebut penembakjatuhan balon itu di atas samudera sebagai sebuah keberhasilan, yang menjadi masalah adalah bahwa hal itu dilakukan di samudera yang salah,” tambahnya. Ia merujuk pada Samudera Atlantik, lokasi penembakjatuhan balon.
“Presiden Biden membiarkan balon itu menyelesaikan misinya sebelum akhirnya menembak jatuh.” Scalise berpendapat seharusnya balon itu ditembak ketika masih berada di Samudera Pasifik, sebelum melintas sampai ke pesisir timur Amerika.
Your browser doesn’t support HTML5
Scalise juga menyinggung perlunya Biden untuk berkompromi dengan Partai Republik untuk mempertahankan pendanaan pemerintah dengan meningkatkan batas utang federal pada musim panas nanti.
Biden sebelumnya bersikeras bahwa ia tidak akan menegosiasikan kewajiban utang negara dalam pertemuannya dengan Partai Republik, sementara di sisi lain, Republikan sama-sama berkukuh bahwa Biden harus merelakan sebagian anggaran belanjanya.
Pada malam pidato kenegaraan, Ketua DPR AS Kevin McCarthy menantang Biden bernegosiasi dengan Partai Republik di DPR untuk memangkas anggaran belanjanya demi menaikkan batas utang negara. [rd/jm]