Partai Republik Kuasai Gedung Putih dan Kongres AS pada Awal 2025

Gedung Capitol Amerika Serikat di Washington, D.C, saat matahari terbit, Rabu, 13 November 2024. (Jose Luis Magana/AP).

Partai Republik akan menguasai sepenuhnya kendali atas pemerintahan Amerika Serikat mulai minggu ketiga Januari mendatang, dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih dan partai tersebut menguasai mayoritas di Senat – dan kini di DPR.

“Partai Republik di DPR dan Senat memiliki mandat. Rakyat Amerika ingin kita mengimplementasikan dan mewujudkan agenda 'America First' yang diusung oleh Trump,” ujar Mike Johnson, Ketua DPR yang baru saja terpilih kembali pada awal pekan ini.

Trump akan dilantik sebagai presiden ke-47 pada 20 Januari, dua minggu setelah anggota Kongres yang baru dilantik.

Trump, yang berusia 78 tahun, mengampanyekan sebuah agenda yang tidak akan bisa dihalang-halangi oleh Partai Demokrat kecuali jika sebagian anggota Republik membangkang di Kongres terkait isu-isu tertentu sehingga mengurangi mayoritas tipis partai itu di kedua majelis kongres.

Partai Republik akan memiliki 53 kursi berbanding 47 kursi yang diraih Partai Demokrat di Senat AS. Wakil Presiden terpilih JD Vance dapat memecahkan kebuntuan jika muncul suara yang sama 50-50 dalam pemungutan suara pada pada proposal legislatif.

BACA JUGA: Trump Tunjuk Aktivis Anti-Vaksin Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan 

Partai Republik telah mengamankan setidaknya 218 kursi di DPR yang beranggotakan 435 orang, sementara menunggu hasil dari sembilan pemilihan yang belum diputuskan untuk masa jabatan selama dua tahun. Partai Republik pada Rabu (13/11) memenangkan satu kursi di negara bagian Arizona, yang semakin memperkuat kendalinya.

Dalam upayanya untuk memenangkan masa jabatan empat tahun kedua yang tidak berturut-turut, Trump menyerukan deportasi besar-besaran jutaan migran yang tidak memiliki dokumen tinggal di AS ke negara asalnya, perpanjangan dan perluasan pemotongan pajak tahun 2017 yang akan berakhir pada akhir tahun 2025, deregulasi lebih lanjut terhadap bisnis, pembatasan kontrol iklim dan penuntutan terhadap lawan-lawan politiknya, yang ia sebut sebagai “musuh dari dalam.”

Senator John Thune asal South Dakota, yang baru terpilih sebagai pemimpijn mayoritas Senat AS, mengatakan “Tim Partai Republik bersatu. Kami adalah satu tim. Kami bersemangat untuk merebut kembali mayoritas dan bekerja dengan rekan-rekan kami di DPR untuk menjalankan agenda Presiden Trump.”[jm/em]