Partai Republik ‘Tendang’ Ilhan Omar dari Komite Luar Negeri DPR AS Karena Komentar Anti-Semit 

  • Associated Press

Anggota DPR AS Ilhan Omar asal Partai Demokrat, berjalan meninggalkan Gedung Capitol di Washington, pada 2 Februari 2023. (Foto: AP/Jose Luis Magana)

Partai Republik di DPR Amerika Serikat memberikan suara untuk mengeluarkan anggota DPR Partai Demokrat Ilhan Omar dari Komite Urusan Luar Negeri.

Pemungutan suara yang digelar dalam sidang pada Kamis (2/2) untuk mengeluarkan anggota DPR AS Muslim keturunan Somalia itu dilakukan menyusul pernyataan kritis yang pernah disampaikan Omar mengenai Israel.

Hasil pemungutan suara itu menunjukkan hasil 218 suara yang seluruhnya dari Partai Republik dan 211 suara yang seluruhnya dari Partai Demokrat – partai Omar. Sebelumnya, perdebatan sengit terjadi ketika Demokrat menuduh Republik membidik Omar berdasarkan rasnya.

BACA JUGA: Ilhan Omar Puji Keberhasilan Tentara Somalia Melawan Al-Shabab

Omar membela dirinya dalam sidang tersebut sambil bertanya apakah ada yang terkejut bahwa dirinya menjadi target. “Karena ketika Anda menekan penguasa, penguasa akan menekan balik,” kata Omar. Rekan-rekannya dari Partai Demokrat lantas memeluk Omar saat pemungutan suara berlangsung.

“Kepimpinan dan suara saya tidak akan berkurang kalaupun saya tidak menjadi anggota komite ini selama satu periode. Suara saya akan semakin lantang dan kuat dan kepemimpinan saya pun akan dirayakan di seluruh dunia seperti selama ini. Jadi pilihlah atau tidak sama sekali. Saya akan tetap berada di sini, dan saya di sini untuk bersuara menentang keburukan di seluruh dunia dan memperjuangkan dunia yang lebih baik.”

Peningkatan ketegangan di Kongres periode baru itu terjadi setelah Partai Demokrat mengeluarkan politisi Partai Republik dari komite-komite mereka di DPR akibat pernyataan yang sarat kekerasan dan hasutan pada periode sebelumnya.

Ketua DPR AS Kevin McCarthy dari Partai Republik dengan segera meresmikan dukungan Partai Republik yang goyah, mengingat beberapa di antara mereka sebelumnya keberatan mengambil langkah dramatis tersebut.

Omar sendiri, yang berasal dari Minnesota, telah meminta maaf atas pernyataannya yang kemudian ia sadari bersifat anti-Yahudi.

Pemimpin Partai Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries, mengatakan bahwa Omar terkadang “membuat kesalahan” dan menggunakan kiasan anti-Semit, yang juga dikutuk oleh kolega-koleganya di Partai Demokrat, empat tahun lalu. Namun dikeluarkannya Omar pada Kamis itu bukanlah disebabkan oleh hal tersebut, kata Jeffries.

“Ini bukan tentang pertanggungjawaban, ini adalah balas dendam politik,” ungkapnya.

McCarthy membantah hal itu. Ia mengatakan bahwa Omar dikeluarkan bukan karena dulu Partai Demokrat mengeluarkan politisi Republik, (Marjorie Taylor) Greene dan (Paul) Gosar, meskipun ia pernah memperingatkan pada tahun 2021 bahwa hal yang sama mungkin terjadi jika Partai Republik kembali menguasai DPR.

Beberapa politisi Partai Republik yang skeptis untuk mencopot Omar menginginkan “proses hukum” bagi anggota parlemen yang terancam dikeluarkan dari komite DPR. McCarthy memberi tahu mereka bahwa ia akan bekerja sama dengan kubu Demokrat untuk menciptakan sistem tersebut. [rd/lt]