Indeks saham di Arab Saudi turun 4.5 % ke tingkat terendah sejak Maret 2011, sementara indeks saham Iran meningkat 0,9 persen, menambah lagi kenaikan 2,1 % yang dicapai hari Sabtu.
Iran yang mempunyai sekitar 10 % cadangan minyak dunia sudah bersiap-siap meningkatkan ekspor minyaknya setelah Badan Nuklir PBB, IAEA hari Sabtu mengatakan Iran telah mematuhi persyaratan perjanjian nuklir internasional untuk menghentikan program nuklirnya. Ini makin mengancam turunnya harga minyak yang sudah merugikan negara-negara Timur Tengah yang pendapatannya bergantung pada minyak.
Hari Minggu Amir Hossein Zamaninia, wakil menteri perminyakan Iran untuk perdagangan dan hubungan internasional, mengatakan Iran akan segera meningkatkan pengiriman minyaknya dengan 500 ribu barel per hari dan akan menambah setengah juta barel lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Keprihatinan bahwa Iran akan menambah pasokan minyak membuat indeks minyak mentah Brent, yang menjadi patokan lebih dari separuh harga minyak dunia merosot ke tingkat terendah baru dalam 12 tahun, dan ikut menyebabkan merosotnya saham global. Indeks saham Standard & Poor’s 500 turun ke tingkat terendah sejak 25 Agustus rekor awal tahun terburuk bagi indeks saham Amerika. Pasar saham ekonomi yang baru bangkit mencatat penurunan minggu ke tiga berturut-turut ke tingkat terendah sejak tahun 2009. [my/ii]