Klub Sepak Bola di Europa, yang sudah bergelimang dana miliaran dari siaran televisi baru, akan makin tertarik untuk mendapatkan dana dari pasar saham dan pasar hutang sebagai hasil dari model bisnis yang lebih canggih, kata Lembaga Pemeringkat Kredit (DBRS), Kamis (5/10) seperti dilaporkan kantor berita Associated Press.
Dalam sebuah laporan, lembaga tersebut mengatakan bahwa nilai waralaba olahraga dan klub sepak bola telah meningkat secara signifikan karena klub-klub telah melakukan diversifikasi sumber pendapatan mereka dan menghasilkan uang dari merk-merk mereka.
"Kami percaya di masa depan, klub sepak bola akan mendapatkan pendanaan dalam berbagai bentuk," kata Valentino Teobaldo Daprile, wakil presiden senior dan kepala perusahaan Uni Eropa di DBRS. "Ini adalah konsekuensi dari semakin pentingnya ekonomi sepakbola."
Selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam beberapa tahun terakhir, klub sepak bola di liga besar telah menyaksikan peningkatan pendapatan yang besar, terutama dari kenaikan biaya hak-hak siaran. Hal ini terlihat di Liga Primer Inggris. Stasiun televisi Sky dan BT secara kolektif membayar 5,1 miliar pound (6,6 miliar dolar AS) selama tiga tahun. Selain itu, hak siaran di luar negeri untuk 2016-2019 menghasilkan lebih dari 3 miliar pound.
Mengutip angka dari perusahaan konsultan Deloitte, DBRS mencatat bahwa pengaruh ekonomi sepak bola terlihat dalam fakta bahwa pasar sepak bola Eropa diperkirakan melebihi 25 miliar euro ($ 29 miliar) pada musim 2016/17.
Bagi lembaga seperti DBRS, yang akan memberi pemeringkatan kepada klub yang ingin mencari pendaan, bukan hanya sumber uang yang penting.
"Semakin mereka mampu melakukan diversifikasi, semakin baik ratingnya," kata Daprile.
DBRS mencatat bahwa untuk klub papan atas, kinerja di lapangan tidak sepenting dulu saat menilai risiko kredit. Yang lebih penting adalah popularitas liga dan kekuatan merk tim. Lembaga ini mencatat AC Milan sebagai salah satu klub besar yang telah berhasil mengatasi periode hasil pertandingan yang buruk.
Pada musim 2015/16, sekali lagi menggunakan angka dari perusahaan konsultan Deloitte, DBRS menunjukkan bahwa pendapatan banyak klub papan atas Eropa makin kurang bergantung pada apa yang terjadi pada hari pertandingan. Ini juga melihat perkembangan seperti 'Financial Fair Play' UEFA, yang bertujuan untuk memastikan keberlanjutan keuangan di seluruh Eropa, yang mendukung penilaian.
Sekitar 20 persen dari 689 juta euro (180 juta dolar ) pemasukan Manchester Unitedberasal dari pendapatan sehari-hari, 27 persen dari hak penyiaran dan 53 persen dari aktivitas komersial. Manchester United adalah klub sepak bola nomor satu berdasarkan pemasukan.
Sumber pendanaan Barcelona hampir mirip. Sebanyak 20 persen pemasukan klub sepak bola nomor ini berasal dari pendapatan pertandingan, 33 persen dari hak penyiaran dan 48 persen dari kegiatan komersial. Dan lagi bagi Bayern Munich, yang keempat dalam hal pendapatan di belakang Real Madrid, pendapatan dari masing-masing sumber adalah 17 persen, 25 persen dan 58 persen. [aa/fw]