Pasarkan Produk Starbucks ke Seluruh Dunia, Nestle Bayar $7,15 Miliar

Kantor pusat Nestle di kota Vevey, Swiss (foto: ilustrasi).

Nestle, perusahaan makanan raksasa Swiss, akan membayar $7,15 miliar tunai kepada Starbucks untuk mendapat hak menjual produk kopi waralaba Amerika itu di seluruh dunia, mengaitkan merek terkenal itu ke distribusi global Nestle.

Kesepakatan hari Senin untuk membeli perusahaan yang yang punya omset $ 2 miliar memperkuat posisi Nestle, selagi Starbucks perusahaan kopi terbesar di dunia itu mencoba untuk menduduki tempat teratas di pasar yang cepat berubah.

Ini adalah langkah berani CEO baru Nestle, Mark Schneider, yang menjadikan kopi sebagai prioritas strategis, sambil ia berusaha meyakinkan pemegang saham yang khawatir, bahwa ia dapat meningkatkan kinerja kelompok yang besar itu.

Analis Bernstein, Andrew Wood mengatakan, pembelian atau akuisisi terbesar ketiga Nestle akan memungkinkan perusahaan Swiss itu memperluas usahanya melalui jaringan distribusi global. Saham Nestle naik 1,4 persen pada tengah hari, setelah jatuh lebih dari 8 persen tahun ini. Saham Starbucks diperkirakan 2,8 persen lebih tinggi.

Starbucks, jaringan kopi terbesar di dunia yang berkantor di Seattle itu mengatakan, akan menggunakan hasil penjualan itu untuk mempercepat pembelian kembali saham dan kontrak itu akan menambah laba per saham (EPS) paling lambat tahun 2021. Nestle berharap, kesepakatan menjual kopi Starbucks akan menambah pendapatan perusahaannya tahun depan.

Starbucks yang punya pasar kuat di Amerika akan bisa memutuskan bagaimana memperluas jangkauan produknya. "Aliansi kopi global ini akan memperkenalkan Starbucks kepada jutaan orang di seluruh dunia melalui jangkauan dan reputasi Nestle," kata CEO Starbucks, Kevin Johnson.

Kopi populer di kalangan pelanggan muda yang tumbuh bersama Starbucks. Kesediaan untuk membayar harga kopi eksotis dan mahal itu, berarti perusahaan dapat membuat keuntungan yang lebih besar daripada makanan kemasan pada umumnya.

Starbucks sekarang mengharapkan perusahaannya dapat mengembalikan sekitar $20 miliar uang tunai kepada para pemegang saham dalam pembelian kembali saham dan dividen pada tahun anggaran 2020.

Nestle, yang akan mengambil alih sekitar 500 karyawan Starbucks mengatakan, program pembelian kembali saham yang sedang berlangsung tetap tidak berubah. Perjanjian itu akan memperkuat posisi Nestle di Amerika, di mana Nestle berada pada urutan ke-5 dengan kurang dari 5 persen pasar. Sedangkan Starbucks memimpin pasar dengan 14 persen. [ps/ii]