Pasca-Bencana, Perusahaan-Perusahaan Jepang Tunda Peluncuran Produk

Seorang pria melongok papan indeks saham di jalanan kota Tokyo. Banyak perusahaan di negara ini menunda berbagai kampanye komersial selagi bencana masih menyita perhatian.

Sejumlah perusahaan mengatakan saatnya tidak tepat untuk memulai kampanye pemasaran untuk usaha komersial ketika Jepang masih menderita akibat bencana.

Banyak perusahaan Jepang menunda atau membatalkan peluncuran produk-produk baru selagi penghancuran besar-besaran akibat gempa dan tsunami menyita perhatian negara ini.

Sejumlah perusahaan mengatakan tidak tepat untuk memulai kampanye pemasaran untuk usaha komersial ketika jumlah korban akibat bencana masih terus meningkat, dan selagi Jepang berupaya mengatasi kemungkinan bencana di PLTN Fukushima.

Pengembang video game yang berkantor di Tokyo, IREM, membatalkan salah satu permainan baru mereka, dikenal di Jepang sebagai “Kota dalam Situasi Putus Asa”, di mana skenario pertamanya menggambarkan gempa bumi yang menghancurkan sebuah kota. Perusahaan video game lainnya telah menunda peluncuran beberapa permainan baru yang menggambarkan tema kiamat, seperti kendaraan-kendaraan yang berpacu menuju lokasi yang terjebak dalam berbagai bencana alam.

Sementara itu, perusahan teknologi Apple yang berkantor di Amerika telah menunda dimulainya penjualan komputer tablet iPad 2 di Jepang pada 25 Maret. Nintendo menunda mulainya penjualan Steel Diver, sebuah piranti lunak yang didesain menunjukkan gambar tiga dimensi, dan Sony Music Entertainment membatalkan peluncuran penjualan musik-musik terbarunya. Salah satu perusahaan pembuat mobil terbesar di Jepang, Honda Motor, telah menunda peluncuran Fit Shuttle, sejenis mobil station wagon mini yang baru.

Beberapa perusahaan terpaksa menunda peluncuran produk karena kerusakan pabrik-pabrik mereka. Sapporo Breweries menunda penjualan minuman beralkohol yang baru, sementara Daiichi Sankyo menunda peluncuran sebuah obat untuk melawan penyakit Alzheimer. Nissin Food Product juga telah menunda penjualan sebagian produk mie instan mereka.