Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan penantang dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, kembali berkampanye pada hari Rabu (30/9), sehari setelah saling berbantahan dengan ejekan dan hinaan dalam debat yang dideskripsikan sejumlah pakar pemilu sebagai debat terburuk yang pernah ada dalam sejarah modern politik Amerika.
Trump menuju ke Minnesota, medan tempur negara bagian barat tengah AS dimana ia kalah tipis tahun 2016 namun berharap dapat kembali merebut atas lawannya, Joe Biden. Sejumlah jajak pendapat menunjukkan presiden AS itu tertinggal di negara-negara bagian seluruh negeri, lima minggu sebelum pemilihan 3 November.
Trump menghadiri suatu acara penggalangan dana kampanye di sebuah rumah pribadi dekat Minneapolis, kota terbesar di negara bagian itu, dan menuju Duluth, pelabuhan pengiriman Great Lakes, wilayah paling barat AS, untuk sebuah reli bersama para pendukung.
BACA JUGA: Reaksi Keras Mengalir Setelah Debat Pertama Trump-BidenBiden mulai perjalanan kampanye dengan kereta cepat yang melalui beberapa bagian wilayah Pennsylvania dan Ohio, dua negara bagian medan pertempuran politik yang dimenangkan Trump empat tahun lalu melawan calon dari Demokrat, Hillary Clinton. Akan tetapi jajak-jajak pendapat itu menunjukkan Biden telah mengungguli presiden.
Biden secara khusus berupaya merebut kembali kelompok pekerja berkerah biru di dua negara bagian yang secara historis memilih Demokrat namun beralih kepada Trump pada tahun 2016.
Setelah saling menjatuhkan dalam debat, Selasa (29/9) dan menyatakan lawan masing-masing tidak layak untuk memimpin negara selama empat tahun ke depan, kedua kandidat itu melanjutkan saling serang melalui cuitan di Twitter pada hari Rabu (30/9).
Trump mengklaim, "Tidak ada yang menginginkan Sleepy Joe sebagai pemimpin, termasuk sayap kiri Demokrat (ia kalah tadi malam!)."
Biden memberi penilaian atas debat tersebut, dengan menyatakan, "Anda dengar banyak yang keluar dari mulut Presiden Trump. Bisakah Anda sebutkan satu hal yang ia katakan itu yang benar-benar dapat membuat hidup Anda lebih baik?”
Dalam sebuah video, kampanye Biden menyerang Trump yang selama debat menolak untuk mengecam supremasi kulit putih.
“Tidak ada cara lain untuk mengatakannya: presiden Amerika Serikat menolak untuk mengecam supremasi kulit putih di panggung debat tadi malam,” kata kampanye Biden.
Sejumlah analis politik menyesalkan saling kecam itu dan fakta bahwa Trump dan Biden sering menyela satu sama lain dan bicara pada saat bersamaan satu sama lain, dimana Trump adalah penyela utamanya. [mg/jm]