Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan audit seluruh zona berbahaya di Tanah Air pasca terjadinya insiden kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam. Evaluasi perlu dilakukan karena menyangkut sebuah nyawa.
Jokowi juga menginstruksikan Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi terkait dengan kebakaran di Depo Plumpang. Solusi tersebut dapat berupa penggeseran lokasi depo ke daerah reklamasi atau bahkan relokasi penduduk sekitar.
“Karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya….Saya kira nanti akan diputuskan oleh PT Pertamina dan Gubernur DKI,” ungkap Jokowi ketika meninjau posko pengungsi korban kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3).
Ia juga menyarankan zona di sekitar Depo Plumpang tersebut sebaiknya diisi zona air.
“Entah dibuat sungai, entah dibuat yang harus melindungi dari objek vital yang kita miliki, karena barang-barang di dalamnya yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk,” tambahnya.
Your browser doesn’t support HTML5
Lebih jauh, ia menuturkan sebelumnya sudah ada rencana terkait adanya jarak (buffer zone) antara permukiman warga dengan Depo Pertamina Plumpang selebar 50 meter. Namun, rencana tersebut belum terwujud karena ketika itu belum ada sebuah solusi bagi para penduduk sekitar.
"Tanah Merah ini kan padat dan penuh, semuanya harus carikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," tandasnya.
BACA JUGA: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sedikitnya 14 TewasMenanggapi instruksi dari Jokowi, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan bahwa Pertamina akan segera menindaklanjuti arahan tersebut dengan berkoordinasi ke pihak-pihak terkait.
"Kami akan segera evaluasi dan koordinasi dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencari solusi terbaik," ungkap Nicke.
Saat ini Pertamina, katanya, memprioritaskan bantuan untuk para korban dan keluarga yang terdampak. Nicke menyampaikan komitmen Pertamina untuk menanggung seluruh biaya pengobatan, santunan dan bantuan yang dibutuhkan warga terdampak.
Korban Jiwa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan terpisah menyebut bahwa hingga saat ini terdapat 17 korban jiwa yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Selain itu, insiden tersebut juga mengakibatkan 49 orang luka berat, dua orang luka sedang, 18 orang belum diketahui keberadaannya, dan 1.085 jiwa lainnya yang masih mengungsi di sejumlah tempat pengungsian.
"Pengungsian ini 1.085 jiwa pengungsi yang terdata, itu tersebar di seluruh tempat pengungsian. Memang tempatnya kan tidak bisa terpusat jadi satu," ujar Suharyanto.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menuturkan satu lagi jenazah korban kebakaran tersebut berhasil diidentifikasi berjenis kelamin perempuan.
Ia menjelaskan, dengan penemuan itu maka sejauh ini ada 15 jenazah korban kebakaran yang diterima RS Polri Kramat Jati yang terdiri dari sembilan jenazah laki-laki dan enam jenazah perempuan. [gi/ah]