Pasca Bentrokan Demonstran-Tentara, Mesir Berlakukan Jam Malam

Para demonstran anti pemerintah melakukan unjuk rasa di pusat ibukota Kairo (foto: dok). Demonstran Mesir bentrok dengan tentara dalam protes hari Jumat (4/5).

Penguasa militer Mesir telah memberlakukan jam malam di sekitar Kementerian Pertahanan pasca bentrokan di distrik Abbassiya, Kairo.
Tentara Mesir menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah puluhan ribu demonstran yang turun ke jalan-jalan dekat Kementerian Pertahanan di Kairo, menuntut diakhirinya segera pemerintahan militer.

Pejabat-pejabat mengatakan seorang tentara tewas dan hampir 300 orang luka-luka hari Jumat. Lebih dari 170 orang juga ditangkap militer hanya beberapa minggu setelah pemilihan presiden.

Sebelumnya, militer yang berkuasa di Mesir mengumumkan jam malam di wilayah sekitar Kementerian Pertahanan di mana sebagian besar demonstran Islamis telah berkemah selama beberapa hari.

Kekerasan itu terjadi dua hari setelah pertempuran di Kairo menewaskan setidaknya 11 orang, dan melukai lebih dari 100 lainnya, serta mendorong dua kandidat Islamis utama dalam pemilihan presiden menangguhkan kampanye mereka.

Pemilihan presiden Mesir dijadwalkan berlangsung 23 dan 24 Mei. Penguasa militer bertekad Pemilu akan berlangsung adil. Pemilu itu akan menjadi yang pertama sejak pergolakan rakyat menggulingkan Presiden Hosni Mubarak yang sudah lama berkuasa di negara itu lebih dari setahun lalu.