Ribuan tentara dari Amerika Serikat, Indonesia, Australia dan pasukan sekutu lainnya mengambil bagian pada hari Minggu (10/9) dalam latihan tempur di pulau Jawa.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memperkuat aliansi militer di Indo-Pasifik untuk meyakinkan sekutu yang khawatir dengan tindakan Beijing yang semakin provokatif di Laut China Selatan yang disengketakan.
Pasukan Australia mengerahkan lima tank tempur M1A1 Abrams dan militer Indonesia mengerahkan dua tank Leopard-2 untuk latihan tempur selama dua minggu di Banyuwangi, yang dimulai pada 1 September. Latihan ini akan mencakup latihan dengan tembakan peluru tajam.
Latihan Garuda Shield telah diadakan setiap tahun antara tentara Amerika dan Indonesia sejak tahun 2009.
Peserta tahun lalu – Australia, Jepang dan Singapura – bergabung lagi pada hari Minggu dan daftarnya diperluas hingga mencakup Inggris dan Perancis sehingga jumlah total tentara yang ambil bagian dalam latihan ini menjadi 5.000 orang.
China melihat perluasan latihan tersebut sebagai sebuah ancaman, dan menuduh AS membangun aliansi Indo-Pasifik yang mirip dengan NATO untuk membatasi pertumbuhan pengaruh militer dan diplomatik China di kawaan itu.
Garuda Shield digelar di beberapa tempat, termasuk di perairan sekitar Natuna di Laut China Selatan bagian selatan.
Indonesia dan China secara umum memiliki hubungan yang positif, namun Jakarta telah menyatakan keprihatinannya atas apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran yang dilakukan oleh China terhadap zona ekonomi eksklusifnya di Laut China Selatan.
Pinggiran zona ekonomi eksklusif itu tumpang tindih dengan “sembilan garis putus-putus” yang dinyatakan secara sepihak oleh Beijing sehingga membatasi klaim Indonesia di zona tersebut. Meningkatnya aktivitas kapal penjaga pantai Tiongkok dan kapal penangkap ikan di wilayah tersebut telah membuat Indonesia terganggu, sehingga mengerahkan angkatan lautnya untuk melakukan latihan besar-besaran pada bulan Juli 2020 di perairan sekitar Natuna.
Belanda, Brazil, Brunei, Filipina, India, Jerman. Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini Selandia Baru, dan Timor Timur mengirimkan pengamat ke latihan gabungan multilateral tersebut. [lt/ab]