Pasukan etnis minoritas Karen berpatroli di pangkalan militer Myanmar yang baru direbutnya di tepi sungai Salween yang membelah Myanmar dan Thailand.
Video yang diperoleh Associated Press menunjukkan beberapa tentara dari Serikat Nasional Karen (KNU) terlihat berjalan di sepanjang tepi sungai dan berpatroli dengan kapal-kapal pada Kamis (29/4), sehari setelah kelompok itu menyerbu pangkalan militer tersebut.
Seorang juru bicara KNU mengatakan sayap bersenjatanya menyerang pangkalan itu pada pukul 5 pagi pada Rabu dan membakarnya tepat setelah fajar.
Militer Myanmar membalas dengan melancarkan serangan udara beberapa jam kemudian di desa-desa di wilayah yang dikuasai pasukan Karen.
Sekitar 300 penduduk desa melarikan diri dengan menyeberang ke Thailand.
Gelombang serangan udara terbaru meningkatkan kekhawatiran bahwa lebih banyak penduduk desa akan meninggalkan rumah mereka di daerah yang rentan, dengan kemungkinan banyak di antara mereka yang mencoba menyeberang ke Thailand.
Pertempuran antara Karen dan militer Myanmar semakin sengit sejak para pemimpin pemerintah terpilih Myanmar digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari. [ab/uh]