Pasukan keamanan Lebanon menembakkan gas air mata pada Sabtu (8/8) ke arah ribuan demonstran yang berkumpul di lapangan utama Beirut untuk memprotes cara pemerintah menangani ledakan baru-baru ini yang menghancurkan beberapa bagian besar kota itu.
Pada awal unjuk rasa , sejumlah kecil laki-laki mulai melemparkan batu ke arah pasukan keamanan sambil berusaha melewati barikade yang memblokir jalan masuk menuju gedung parlemen. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata ke arah para demonstran.
Juru bicara kepolisian mengatakan seorang petugasnya tewas dalam bentrokan itu. Seorang polisi di tempat kejadian mengatakan bahwa petugas tersebut tewas setelah terjatuh ke dalam sebuah poros lift ketika dia dikejar-kejar oleh para demonstran di dalam sebuah gedung di kawasan itu.
Para demonstran juga menyerbu gedung kementerian luar negeri. Sementara demonstran lain di Lapangan Martyrs memasang tiang-tiang gantung simbolis bagi para politisi dan meneriakkan "rakyat menghendaki kejatuhan rezim."
Para pengunjuk rasa itu kemudian membakar sebuah truk yang memperkuat barikade di sebuah jalan menuju gedung parlemen. Palang Merah Lebanon mengatakan belasan demonstran dilarikan ke rumah sakit dan banyak lainnya mendapat perawatan di tempat kejadian.
Demo tersebut adalah unjuk rasa signifikan yang pertama sejak ledakan, terjadi di tengah meningkatnya kemarahan warga terhadap pemimpin politik Lebanon. Para pemimpin negara itu telah dituduh korup dan tidak kompeten sehingga ikut menyebabkan ledakan besar pada Selasa (4/8), yang menewaskan sedikitnya 158 orang dan melukai sekitar 6.000 lainnya. [vm/ft]