Pasukan Pemerintah Libya Gempur Misrata, 22 Tewas

Pemberontak Libya melakukan komunikasi dengan 'walkie talkie' di salah satu posisi mereka di Misrata (9/6).

Pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi telah menggempur sejumlah sasaran pemberontak di Misrata, Jumat.

Pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi menyerang kota yang dikuasai pemberontak Misrata hari Jumat, menewaskan paling sedikit 22 orang dan melukai puluhan lainnya, demikian menurut seorang dokter.

Para saksi mengatakan pasukan yang setia kepada Gaddafi mengerahkan tank-tank, artileri dan roket dalam usaha untuk merebut kota penting itu, satu dari beberapa tempat berpijak pemberontak di Libya Barat.

Sementara itu, serangan-udara NATO menimbulkan kepulan asap di ibukota Tripoli, 200 kilometer ke arah Barat, dalam kelanjutan usaha sekutu Barat untuk memaksa Gaddafi turun dari kekuasaan.

Tidak ada indikasi Gaddafi siap mengakhiri kekuasaannya, tetapi Perdana Menteri Turki Recep Tayyp Erdogan mengatakan pemerintahannya telah menawarkan kepada Gaddafi jaminan kalau ia bersedia meninggalkan negara tersebut.

Ia tidak menjelaskan sifat dari jaminan itu. Tetapi ia mengatakan Turki akan membantu Gaddafi untuk pergi ke tempat yang dia sukai. Erdogan mengatakan ia masih menunggu jawaban dari Tripoli.

Sementara itu, serangan udara baru yang diduga dilakukan NATO mengguncang ibukota Libya sedangkan Norwegia mengumumkan akan mengakhiri komitmen dukungan udaranya untuk misi NATO.

Kementerian pertahanan Norwegia hari Jumat mengatakan akan menarik ke enam jet tempurnya dari operasi pimpinan NATO itu tanggal 1 Agustus.

Pejabat-pejabat pada misi NATO hari Jumat membantah laporan pemerintah Libya bahwa pasukan pro-Gaddafi telah menembak jatuh helikopter NATO di kota Zlitan, Libya barat.