Pasukan Perlindungan Regional Tambahan Tiba di Juba

Pasukan Penjaga Perdamaian dari Rwanda terlihat di bandara, di Ibu Kota Sudan Selatan, Juba, 2 September 2016.

Tambahan tentara asing tiba di Ibu Kota Sudan Selatan sebagai bagian dari Pasukan Perlindungan Regional yang diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB. Namun seorang analis Sudan Selatan mengatakan pasukan penjaga perdamaian tambahan itu tidak akan berdampak pada konflik mematikan di negara tersebut, jika pasukan tersebut tidak ditempatkan di luar Juba.

Sebanyak 270 tentara Rwanda yang tiba pada Sabtu (10/2), bergabung dengan sekitar 600 personel lain dari Bangladesh, Ethiopia, Pakistan dan Rwanda. Francesca Mold, juru bicara Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS), mengatakan tambahan pasukan Rwanda akan datang melalui jalan darat, dan jumlah tentara nantinya akan menjadi 4.000 orang.

Dewan Keamanan memberi mandat pada 2016 agar pasukan itu melindungi fasilitas dan rute utama di Juba, dan memperkuat keamanan lokasi Perlindungan Penduduk Sipil PBB, di mana ribuan pengungsi Sudan Selatan tinggal karena pertempuran di kota dan desa mereka.

Augustino Ting Mayai, analis kebijakan di Sudd Institute yang berbasis di Juba, mengatakan situasi ibu kota tersebut stabil, sehingga tidak ada alasan bagi pasukan yang baru tiba untuk tinggal di Juba.

Pada Agustus, kepala UNMISS David Shearer mengatakan bahwa kedatangan dan penempatan pasukan secara bertahap akan memungkinkanpenjaga perdamaian UNMISS yang ada untuk memperluas kehadiran mereka ke daerah-daerah yang terkena dampak konflik di luar Juba.

Dewan Keamanan PBB membentuk Pasukan Perlindungan Regional untuk Sudan Selatan setelah kekerasan maut terjadi di Juba antara pasukan pemerintah dan pengawal mantan Wakil Presiden Pertama Riek Machar. [as/al]