Rusia pada Kamis (1/9) memulai latihan perang selama seminggu, melibatkan pasukan dari China dan sejumlah negara lainnya. Latihan tersebut menunjukkan kerja sama pertahanan yang berkembang antara Rusia dan China di saat keduanya kini tengah bersitegang dengan Amerika Serikat.
Dalam latihan tersebut, masing-masing pihak unjuk kebolehan kekuatan militer yang mereka miliki.
BACA JUGA: Dubes AS untuk Rusia Akhiri Masa Jabatan"Tugasnya adalah menghancurkan kelompok infanteri yang maju dan mencegahnya mundur," ujar Aleksander Bogatyrev, komandan unit infanteri bermotor dalam latihan perang tersebut, ketika menjelaskan salah satu bagian dalam latihan tersebut.
Sejumlah manuver dalam latihan itu juga dihadirkan untuk menunjukkan bahwa Rusia memiliki kekuatan militer yang cukup untuk melaksanakan latihan besar-besaran walaupun pasukannya kini sedang terlibat aksi militer di Ukraina.
"Bagian tersulit dari latihan ini adalah mengendalikan kebakaran. Tetapi kami telah berhasil menyelesaikan tugas ini. Pengendalian kebakaran, sempurna. Perintah diberikan secara berantai. Semua orang mendengar semuanya. Kebakaran dilakukan dengan cara yang aman. Tidak ada masalah di sini. Semuanya baik-baik saja. Saya senang dengan unit saya," ujar Bogatyrev.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Vostok 2022 atau Timur 2022 akan diadakan hingga 7 September di tujuh lapangan tembak jauh di wilayah timur Rusia dan Laut Jepang. Latihan itu melibatkan lebih dari 50.000 tentara dan lebih dari 5.000 unit senjata, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal perang.
Your browser doesn’t support HTML5
Kepala Staf Umum Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, secara langsung akan mengawasi latihan yang melibatkan pasukan dari beberapa negara termasuk sejumlah negara bekas Uni Soviet, China, India, Laos, Mongolia, Nikaragua, dan Suriah.
Kementerian Pertahanan mencatat bahwa sebagai bagian dari manuver tersebut, angkatan laut Rusia dan China di Laut Jepang akan "mempraktekkan tindakan bersama untuk melindungi komunikasi laut dan daerah kegiatan ekonomi laut, serta mendukung pasukan darat di daerah pesisir." [ka/jm]