Pasukan Rusia Serang Pusat Bantuan di Ukraina Tenggara

Seorang tentara Ukraina memberi isyarat saat berada di garis depan di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 24 Juni 2023. (Foto: AP)

Para pejabat di Ukraina Selatan pada Senin (10/7) mengatakan bahwa Rusia menggempur sebuah pusat bantuan kemanusiaan, menewaskan sedikitnya empat orang dan mencederai 11 lainnya.

Serangan itu terjadi di kota Orikhiv di wilayah Zaporizhzhia.

Gubernur Yuriy Malashko mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia menggunakan bom berpemandu presisi untuk menyerang lokasi di kawasan permukiman dan bahwa keempat korban tewas di lokasi serangan tersebut.

Rusia telah dituduh menyerang banyak target sipil selama invasinya yang dimulai pada Februari 2022, meskipun menyangkal telah menargetkan lokasi-lokasi sipil.

KTT NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara dalam konferensi pers di markas besar NATO di Brussels, Kamis, 6 Juli 2023. (Foto: AP)

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan para pemimpin pada KTT pekan ini di Lithuania akan menyepakati suatu “paket dukungan selama bertahun-tahun” untuk Ukraina.

Paket ini akan membantu Ukraina membangun kembali sektor pertahanan dan keamanannya, sehingga negara itu dapat membela diri dari agresi lebih lanjut, kata Stoltenberg dalam artikel di Foreign Affairs yang diterbitkan pada Senin. “Ini akan memastikan angkatan bersenjata Ukraina sepenuhnya dapat dioperasikan dengan pasukan NATO.”

Pemimpin NATO itu mengatakan aliansi tersebut akan mengadakan pertemuan pertama dewan NATO-Ukraina yang baru dibentuk yang akan menjadi “platform bagi keputusan dan konsultasi krisis, di ana para sekutu NATO dan Ukraina akan duduk dalam posisi setara untuk mengatasi berbagai masalah keamanan bersama.”

BACA JUGA: Presiden Biden akan Bertemu Raja Charles, PM Sunak Menjelang KTT NATO

Stoltenberg telah menegaskan bahwa para anggota NATO setuju Ukraina suatu hari akan bergabung dengan aliansi itu, sambil memperingatkan bahwa memasukkan Ukraina sebagai anggota sementara invasi Rusia masih berlangsung tidak ada dalam agenda mereka.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam wawancara dengan CNN pada Minggu bahwa jika Ukraina akan menjadi anggota NATO sebelum perang berakhir, ini akan menyeret seluruh aliansi ke dalam konflik dengan Rusia.

Biden juga mengatakan bahwa sebelum Ukraina dipertimbangkan untuk menjadi anggota NATO, negara itu akan perlu waktu untuk memenuhi semua kualifikasi yang diperlukan “mulai dari demokratisasi hingga ke berbagai isu lainnya.” Sementara itu, ia menyatakan komitmen AS untuk memberi Ukraina “persenjataan yang mereka perlukan, kemampuan untuk membela diri.” [uh/ab]