Pasukan keamanan Taliban membunuh dua anggota kelompok ISIS dan menahan yang ketiga dalam serangan semalam di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, kata juru bicara pemerintah Taliban, Senin (27/2).
Afiliasi regional ISIS -- dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan -- _ adalah saingan utama Taliban. Kelompok militan telah meningkatkan serangannya di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus 2021. Sasarannya termasuk patroli Taliban dan anggota minoritas Syiah Afghanistan.
Menurut Zabihullah Mujahid, juru bicara utama pemerintah Taliban di Kabul, operasi itu terjadi di lingkungan perumahan dan menarget militan ISIS yang berencana mengatur serangan di ibu kota Afghanistan. Ia mengatakan lingkungan Kher Khana adalah tempat persembunyian ISIS yang penting.
Belum ada pernyataan dari ISIS terkait serangan itu.
BACA JUGA: Taliban Gerebek Tempat Persembunyian ISIS di KabulMujahid mengatakan dua anggota ISIS tewas dan satu ditangkap, serta amunisi dan peralatan militer disita dalam penggerebekan itu. Tidak ada korban di pihak pasukan Taliban selama operasi itu, tambahnya.
Dalam operasi terpisah bulan ini, pasukan intelijen Taliban membunuh tiga militan ISIS dan menangkap satu orang lainnya dalam operasi semalam di bagian timur Kabul, di lingkungan Karti Naw. Taliban mengklaim bahwa ISIS berada di balik serangan terorganisir baru-baru ini di ibu kota.
Semalam, postingan di media sosial melaporkan beberapa ledakan dan tembakan senjata ringan di area Kher Khana.
Pada minggu (26/2) malam, berbagai postingan di media sosial melaporkan beberapa ledakan dan tembakan senjata ringan di area Kher Khana.
Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan sejak pertengahan Agustus 2021 sewaktu pasukan AS dan NATO berada di minggu-minggu terakhir penarikan terakhir mereka dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.
Komunitas internasional belum mengakui pemerintah Taliban, dan memprihatinkan tindakan keras yang mereka lakukan sejak pengambilalihan kekuasaan. Taliban dianggap membatasi hak dan kebebasan, terutama bagi perempuan dan minoritas.
Perekonomian Afghanistan telah terpuruk sejak pengambilalihan, dengan jutaan orang terdorong ke dalam kemiskinan dan kelaparan. Bantuan asing berhenti hampir seketika. Sanksi-sanksi terhadap penguasa Taliban, penghentian transfer bank dan pembekuan miliaran cadangan mata uang Afghanistan di luar negeri telah membatasi akses ke lembaga global dan dana asing yang mendukung ekonomi negara yang bergantung pada bantuan sebelum penarikan AS dan NATO.
BACA JUGA: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan di KabulNamun, di negara tetangga Iran, pihak berwenang pada hari Minggu menyerahkan kendali Kedutaan Besar Afghanistan di Teheran kepada utusan pemerintah Taliban.
Sebelumnya, kedutaan itu diisi oleh orang-orang yang ditunjuk dari bekas pemerintah Afghanistan yang didukung AS. Perkembangan itu merupakan kemenangan bagi pemerintahan Taliban, yang kini mengibarkan bendera Taliban di atas gedung misi mereka di ibu kota Iran, bukan bendera Afghanistan. [ab/lt]