Dalam sebuah latihan, tentara Ukraina merangkak di tepi hutan untuk mendukung rekannya menyerang parit musuh, sebuah latihan dalam skala sebenarnya di kamp militer Perancis yang melatih mereka untuk pertempuran melawan penjajah Rusia.
Unit Ukraina ini menyelesaikan kursus selama empat pekan dalam pertempuran infantri, dengan nomor, identitas dan lokasi yang dirahasiakan untuk alasan keamanan. Dengan usia rata-rata antara 35-40 tahun, para peserta termasuk di dalamnya para tentara cadangan, warga sipil yang baru saja dimobilisasi dan para sukarelawan. Kebanyakan dari mereka belum pernah bertempur.
Pasukan ini memulai latihan pada November pagi yang basah selama dua hari di bawah komando perwira mereka sendiri, yang bertujuan untuk mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh dari tuan rumah.
Instruktur dari Perancis dan penerjemah berbaris di sisi mereka untuk mengoreksi kesalahan dan memberikan lebih banyak tips. Ini merupakan bagian dari program dukungan oleh Paris senilai 1,7 miliar Euro atau US$1,8 juta. Pelatihan oleh Perancis ini merupakan program di bawah Misi Bantuan Militer Uni Eropa untuk mendukung Kyiv.
Perancis adalah satu dari 24 negara yang menawarkan pelatihan dan instruktur. Negara ini harus menerima 7 ribu tentara Ukraina dalam berbagai pelatihan di wilayah mereka sendiri dan di Polandia pada akhir 2023.
“Kami membahas semua dasar-dasar profesi prajurit, seperti merawat senjata, bertempur di berbagai tipe medan seperti perkotaan, kawasan terbuka dan parit,” kata Letnan Kolonel Even, seorang perwira Perancis yang memimpin program ini, dan hanya bisa diidentifikasi dengan nama depannya, seperti perwira-perwira lain yang berbicara pada AFP. [ns/lt]