Hampir sebulan setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina, ada indikasi yang berkembang bahwa pasukan Ukraina akan melakukan serangan, menarget pasukan Rusia dan, dalam beberapa kasus, merebut kembali wilayah mereka yang dikuasai Rusia.
Kementerian Pertahanan Ukraina, pada Selasa (22/3), mengatakan bahwa pasukannya telah merebut kembali Makariv, wilayah pinggiran ibu kota Kyiv, setelah melalui pertempuran sengit.
BACA JUGA: China Gunakan Media Sosial Luar untuk Sebar Pandangan Unik tentang Perang di UkrainaMiliter Ukraina juga tampaknya melancarkan serangan balasan di Izyum, kota di Ukraina timur, sekitar 120 kilometer tenggara Kharkiv, dan di daerah dekat kota Kherson di bagian selatan negara itu.
Pejabat Amerika Serikat (AS) menolak mengomentari upaya Ukraina itu, tetapi mereka mengatakan bahwa di beberapa bagian negara tersebut, momentum tampaknya bergeser.
"Kami melihat indikasi bahwa Ukraina kini lebih melakukan serangan," kata sekretaris pers Pentagon John Kirby kepada wartawan pada Selasa (22/3) malam.
BACA JUGA: Zelenskyy Peringatkan Kemungkinan Krisis Pangan akibat Perang di UkrainaPejabat Amerika lainnya bahkan lebih blak-blakan tentang keadaan operasi militer Rusia. “Rusia sejauh ini jelas-jelas gagal,” kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan kepada wartawan tentang rencana Kremlin untuk Ukraina.
Dalam pesan berbahasa Inggris di Telegram, Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan upaya perang yang sangat berbeda, memuji pasukan Rusia sementara mereka maju di bagian tenggara Ukraina dan pasukan Ukraina melarikan diri.
Rusia mengklaim berhasil merebut depot bahan bakar Ukraina dan menempatkan "senjata-senjata jarak jauh yang berpresisi tinggi." [ka/rs]