Bagian dari pekerjaan rutin sehari-hari Christian Seger di Ladang Blue Heron adalah memerah susu kambing, pada waktu memberi mereka makan. Isterinya, Lisa, bekerja di dapur yang dibangun sesuai peraturan yang ditetapkan Negara bagian Texas. Mereka juga harus membeli mesin pasteurisasi yang mahal.
Lisa mengatakan, “Pekerjaan ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan seperti hobi. Kalau kita memutuskan untuk melakukannya, kita harus menanam modal dan memperlakukannya sebagai bisnis”.
Lima tahun lalu keduanya tinggal di kota. Lisa bekerja di bidang periklanan. Christian menangani bisnis pengeras suara untuk industri hiburan. Tetapi, Christian ingin membuka usaha sendiri.
“Bekerja dengan orang lain selama hidup saya, menurut saya, lebih banyak memberi daripada memperoleh dari mereka. Tak ada orang yang mau rugi membayar kita lebih banyak,” papar Christian.
Pasangan Seger ini membeli lahan seluas empat hektar pada tahun 2006 dan perlengkapan yang mereka perlukan untuk usahanya itu.
Bekerja selaku tim, mereka mengolah susu, membuat keju dan menjual sebagian ke rumah makan-rumah makan dan pelanggan khusus. Mereka menjual keju setiap minggu di pasar petani, seperti di halaman parkir mobil di Universitas Rice di Houston, menarik warga kota yang ingin membeli hasil bumi setempat dan makanan sehat.
Baik Christian maupun Lisa tidak mempunyai pengalaman di bidang pertanian atau pengolahan pangan, sebelum memulai usaha ini. Tetapi Lisa mengatakan, itu tidak membuat mereka kecil hati.
"Zaman sekarang ini, kita bisa mempelajari segala sesuatu melalui internet. Jadi semuanya kami cari di Google!" ujarnya.
Satu hal yang mereka pelajari adalah hidup sesuai dengan siklus alam.
"Kalau musim dingin, kambing-kambing itu makan pada pukul 5 sore, dan kami memerah susunya. Setelah itu kami tidur pukul 6 sore. Pada musim panas, matahari tenggelam lebih malam, jadi kami bekerja sampai pukul 9:00 atau 9:30. Kami menyesuaikan diri dengan siklus alamiah," papar Lisa.
Lisa mengatakan, mereka memperlakukan kambing-kambing itu seperti keluarga sendiri. Christian and Lisa Seger benar-benar menekuni usaha dan kehidupannya di desa, dan tidak menyesali keputusan itu.