Pahatan batu yang menyerupai seorang pendeta kuno termasuk salah satu dari ratusan barang antik yang berhasil diselamatkan oleh pemerintah Suriah dan kembali dipajang di Damaskus minggu ini, sebagai pengingat dari warisan perang yang telah berlangsung selama tujuh tahun.
Patung tersebut dipahat untuk Yalhi bin Yalhabouda, seorang pendeta tinggi di Palmyra yang meninggal pada 120 AD, tampak dari dari ciri khas topinya yang tinggi dan karangan bunga yang dikalungkannya.
Suriah terletak di pusat peradaban Timur Tengah kuno, sebuah pusat interaksi dari peradaban awal dunia yang saat itu terdiri atas kerajaan Mesir, Babilonia, Assiria, Hittite, Persia, Yunani, dan Roma.
Ukuran patung Yalhi bin Yalhabouda yang berukuran sesuai dengan manusia aslinya ditampilkan sebagai relief dari batu nisan yang terbuat dari batu, digali dari makam-makam kuno Palmyra, ujar Hariri, kepala urusan benda-benda kuno yang baru di kota tersebut, dimana patung itu ditemukan di sebuah rumah di bagian kota yang modern.
Sekitar 500 objek yang ditampilkan di Damaskus minggu ini berasal dari masa 10.000 SM sampai periode Islam dan ditemukan pada wilayah yang dikuasai oleh tentara, kata Mahmoud Hammoudm kepala bagian barang-barang antik di Suriah. [vp/ww]