Sri Paus menyampaikan imbauan itu dalam pertemuan tertutup selama 40 menit dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Vatikan hari Selasa (26/1).
Sebuah pernyataan dari Tahta Suci setelah pertemuan itu merujuk pada “peran relevan yang perlu dimainkan oleh Iran” ntuk menemukan solusi politik bagi masalah-masalah di Timur Tengah, khususnya terorisme dan perdagangan senjata.
Sejak terpilih, sekitar tiga tahun lalu, Paus Fransiskus telah menekankan mediasi dan dialog sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan konflik.
Kunjungan Rouhani ke Vatikan itu menandai pertemuan pertama antara seorang paus dan presiden Iran sejak tahun 1999. Lawatan Rouhani ke Italia ini juga merupakan lawatan kenegaraan pertama presiden Iran ke Eropa dalam hampir dua dekade.
Lawatan empat hari Rouhani ke Italia dan Perancis itu dipandang sebagai bagian dari upaya Iran untuk menjangkau mitra-mitra lamanya setelah pelaksanaan kesepakatan nuklir dengan enam negara, termasuk Amerika Serikat. Rouhani selama ini menunjukkan minat besar untuk investasi asing sejak pencabutan sanksi-sanki internasional menyusul kesepakatan itu.
Sebelum berkunjung ke Vatikan, Rouhani mengatakan dalam sebuah forum para pemimpin bisnis di Roma bahwa "Iran adalah negara paling aman dan paling stabil di seluruh kawasan itu."
Rouhani menggambarkan pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan nuklir sebagai cetak biru potensial untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah, termasuk perang saudara di Suriah.
Iran juga ingin mengakhiri kerenggangan diplomatik berpuluh tahun dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. [lt]