Paus Fransiskus Kunjungi Uni Emirat Arab

  • Sabina Castelfranco

Paus Fransiskus berangkat dari Roma menuju Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dengan pesawat Alitalia hari Minggu (3/2).

Paus Fransiskus telah mencoba membuat dialog dengan Islam salah satu dari landasan terpenting dalam kepausannya. Sejak menjadi paus pada tahun 2013, ia telah mengunjungi beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Pada hari Minggu (3/2) Fransiskus menjadi Paus pertama yang mengunjungi Semenanjung Arab, sewaktu ia melawat ke Uni Emirat Arab.

Paus Fransiskus diundang oleh Pangeran Abu Dhabi,Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan untuk mengambil bagian dalam sebuah konferesi lintas agama. Paus akan tinggal kurang dari 48 jam di Uni Emirat Arab dan hanya menyampaikan dua kali pidato selama lawatannya itu.

Paus Fransiskus mengeluarkan sebuah pesan di video pekan ini menjelang kunjungannya. Ia memuji Uni Emirat Arab dan menyebutnya sebagai "sebuah negara yang berupaya menjadi model untuk hidup berdampingan, persaudaraan umat manusia, dan tempat pertemuan beragam peradaban dan budaya, di mana banyak orang menemukan tempat yang aman untuk bekerja dan hidup bebas dengan menghormati keanekaragaman".

Paus akan menyampaikan ibadah misa di udara terbuka di stadion Zayed Sport City hari Selasa. Stadion itu bisa menampung 43.000 orang, namun 135.000 karcis telah dibagikan sehingga diperkirakan ribuan lainnya diduga juga mengikuti ibadah misa dari luar stadion.

Sekitar 10 persen penduduk Uni Emirat Arab atau hampir satu juta orang adalah Katolik, kebanyakan dari mereka adalah pekerja asing dari Asia.

Sepanjang hari Senin, Paus akan melibatkan dirinyadalam sebuah dialog antar agama. Pertama, ia akan mengunjungi sebuah masjid yang terbesar di dunia, di mana Paus akan bertemu secara pribadi dengan Council of Elders atau Dewan Tetua sebuah organisasi yang berkantor di Abu Dhabi, yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan tenggang rasa di antara masyarakat (komunitas) Islam. Council of Elders menyelenggarakan Pertemuan dan Konferensi Persaudaraan Manusia di mana Paus akan menyampaikan pidatonya.

Paus mengatakan, ia senang dengan pertemuan yang ditawarkan oleh
Tuhan untuk menulis halaman baru dalam sejarah hubungan antar agama dan menegaskan bahwa semua adalah saudara, terlepas dari perbedaan agama kita.

Paus Fransiskus juga mengatakan, "Iman (keyakinan) kepada Tuhan menyatukan dan tidak memecah belah, itu yang membuat kita semakin dekat meskipun ada perbedaan, iman menjauhkan kita dari permusuhan dan kebencian."

Sejak dipilih sebagai Paus, ia telah mengunjungi enam negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Paus mengutuk penggunaan kekerasan atas nama Tuhan dan mendesak diadakannya dialog antar agama.

Perang di Yaman, di mana Uni Emirat Arab terlibat sebagai bagian dari koalisi yang dipimpin Saudi, berpotensi merugikan lawatannya. (ps/jm)