Paus Kritik Putin terkait Invasi di Ukraina

Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya di Grand Council Chamber of the Grand Master's Palace di Valletta, Malta, Sabtu, 2 April 2022. (Foto: AP)

Paus Fransiskus, Sabtu (2/4), mengkritik Presiden Vladimir Putin secara implisit atas invasi Rusia ke Ukraina. Ia mengatakan seorang "orang berkuasa" mengobarkan konflik untuk kepentingan nasionalis.

Moskow mengatakan tindakan yang dilakukan pada 24 Februari adalah "operasi militer khusus" yang dirancang tidak untuk menduduki wilayah, tetapi untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya. Paus menolak terminologi itu dan menyebutnya sebagai perang.

"Dari timur Eropa, dari negeri matahari terbit, bayang-bayang gelap perang kini telah menyebar. Kami mengira invasi negara lain, pertempuran jalanan yang biadab, dan ancaman atom adalah kenangan suram masa lalu," kata Paus.

BACA JUGA: Paus Serukan Perundingan untuk Akhiri Perang di Ukraina 

"Namun, angin dingin perang, yang hanya membawa kematian, kehancuran dan kebencian, telah menyapu kehidupan banyak orang dan mempengaruhi kita semua," katanya.

"Sekali lagi, beberapa penguasa, sayangnya terperangkap dalam klaim anakronistik dari kepentingan nasionalis, memprovokasi dan mengobarkan konflik, sedangkan orang-orang biasa merasakan kebutuhan untuk membangun masa depan yang, akan dibagi, atau tidak sama sekali," katanya.

Paus mengutuk keras apa yang disebutnya sebagai "agresi yang tidak dapat dibenarkan" dan mengecam "kekejaman" dalam perang.

BACA JUGA: Palang Merah Masih Berusaha Evakuasi Warga Sipil dari Mariupol

Namun dia hanya menyebut Rusia secara langsung dalam doa, seperti saat acara khusus untuk perdamaian pada 25 Maret.

"Sekarang di malam perang yang menimpa umat manusia, jangan biarkan mimpi perdamaian memudar!" katanya.

Sebelumnya, Paus mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk melakukan lawatan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Paus Fransiskus telah diundang oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko, Uskup Agung Sviatoslav Shevchuk dari Gereja Katolik Ritus Bizantium Ukraina dan Duta Besar Ukraina untuk Vatikan, Andriy Yurash. [ah]