Paus Fransiskus menandai peringatan 100 tahun pecahnya Perang Dunia I dengan permohonan berapi-api bagi semua orang untuk “tidak mengulangi kesalahan masa lalu,” dan mendesak semua orang agar menggunakan dialog untuk mengatasi konflik.
Paus Fransiskus memberi contoh perang saat ini antara Israel dan Palestina, serta di Irak dan di Ukraina.
Dia mengatakan kepada para peziarah dan wisatawan di Lapangan Santo Petrus hari Minggu bahwa dia memikirkan anak-anak yang tewas, cacat atau yatim piatu karena perang, yang berhadapan dengan puing-puing perang, bukannya memegang mainan.
Paus juga mengemukakan kecaman Perang Dunia I oleh Paus Benediktus XV yang menyebut Perang Besar sebagai “pembantaian tak berguna.''