Satu bulan setelah menjalani operasi usus, Paus Fransiskus hari Rabu (4/8) melanjutkan kegiatan rutinnya dengan melangsungkan pertemuan mingguan dengan masyarakat umum.
Dalam penampilan pertama yang sangat ditunggu-tunggu itu, Paus mengingat peristiwa ledakan di kota pelabuhan Beirut yang menghancurkan dan menyampaikan keinginannya agar suatu hari nanti dapat melawat ke Lebanon.
Paus berjalan tanpa bantuan ke tengah panggung auditoritum Vatikan, sebelum duduk di kursi berlapis kain dan berbicara dengan sejumlah jemaat dan wisatawan. Ia mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Tinggalkan Rumah Sakit 10 Hari Setelah OperasiMenjelang akhir audiensi selama hampir satu jam itu, Paus Fransiskus bicara tentang ledakan di Beirut satu tahun lalu, “mengenang korban, keluarga mereka dan banyak orang yang luka-luka, kehilangan rumah dan pekerjaan” akibat ledakan itu. “Orang-orang Lebanon,” tambah Paus, “masih lelah dan kecewa,” merujuk pada krisis ekonomi dan politik yang melanda negara di Timur Tengah itu.
Paus mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan “bantuan nyata” pada rakyat Lebanon, dan “bukan hanya kata-kata.”
“Keinginan saya untuk datang dan mengunjungi Lebanon sangat besar,” tambahnya.
Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun dirawat di rumah sakit di Roma pada 4 Juli untuk menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besar. Vatikan mengatakan pembedahan itu dilakukan akibat stenosis divertikular atau benjolan di dinding usus besar yang menyebabkan penyempitan. [em/jm]