PBB: 2022 Paling Mematikan Bagi Warga Palestina di Tepi Barat

  • Associated Press

Seorang pedemo Palestina menggunakan ketapel saat bentrokan dengan tentara Israel di Kota Ramallah, Tepi Barat, 20 Oktober 2022. (Foto: Nasser Nasser/AP Photo)

Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah mengatakan 2022 akan menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB mulai melacak fatalitas pada 2005.

Ia menyerukan aksi segera untuk menenangkan "situasi yang eksplosif" dan melakukan upaya untuk memperbarui perundingan Israel-Palestina.

Tor Wennesland mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa "keputusasaan, kemarahan dan ketegangan yang memuncak sekali lagi pecah menjadi lingkaran kekerasan yang kian sulit dikendalikan," dan "terlalu banyak orang, kebanyakan warga Palestina, telah tewas dan cedera."

Koordinator khusus bagi proses perdamaian Timur Tengah itu mengatakan memburuknya keadaan di Tepi Barat dan situasi yang rentan saat ini berakar dari kekerasan puluhan tahun antara warga Israel dan Palestina, absennya perundingan, dan kegagalan untuk memecahkan isu-isu penting yang memicu konflik Israel Palestina.

Wennesland mengatakan pesannya kepada para pejabat dan faksi-faksi Palestina, para pejabat Israel dan masyarakat internasional dalam beberapa pekan belakangan sudah jelas: "Prioritas utamanya adalah berusaha menenangkan situasi dan membalikan tren negatif di lapangan" tapi tujuannya "harus memberdayakan dan memperkuat Otorita Palestina dan membangun upaya untuk kembali ke proses politik."

Dalam sebulan belakangan, utusan khusus PBB itu mengatakan 32 warga Palestina termasuk enam anak tewas di tangan pasukan keamanan Israel dan 311 lainnya cedera dalam berbagai demonstrasi, bentrokan, operasi pencarian dan penangkapan, serangan dan dugaan serangan terhadap warga Israel.

Dua personel pasukan Israel tewas dan 25 warga sipil Israel cedera oleh warga Palestina dalam serangan penembakan dan penabrakan, bentrokan, pelemparan batu dan bom Molotov dan berbagai insiden lain dalam periode yang sama, ujarnya.

Wennesland mengatakan sebulan ini terjadi "lonjakan kekerasan fatal" yang akan menjadikan 2022 menjadi tahun paling mematikan di Tepi Barat.

Lebih dari 125 warga Palestina telah tewas dalam pertempuran Israel-Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur pada tahun ini. [vm/ft]