PBB: Blokade Arab Saudi Bisa Timbulkan Kelaparan Besar di Yaman

Dalam foto 19 Mei 2015, Ashwaq berdiri di luar tenda keluarganya di kamp pengungsi Markaze di Obock, utara Djibouti. Ribuan warga Yemen melarikan diri dari perang saudara di negaranya ke Djibouti.

PBB telah memperingatkan bahwa blokade Arab Saudi bisa menyebabkan terjadinya becana “kelaparan terbesar yang pernah disaksikan dunia selama beberapa decade dengan jutaan korban.”Hal ini tidak akan terjadi bila koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengizinkan akses bantuan kemanusiaan ke Yaman.

Sejak Senin, Arab Saudi memblokir semua operasi bantuan kemanusiaan ke Yaman, termasuk penerbangan bantuan PBB setelah Arab Saudi menutup paksa setiap bandara, pelabuhan darat dan laut di negara. Langkah tersebut dilakukan sebagai tanggamenanggapi penyergapan rudal yang ditembakkan ke Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi pada Sabtu (4/11).

Arab Saudi membenarkan blokade tersebut dan mengatakan bahwa pemberontak Houthi mendapat pasokan senjata dari Iran. Saudi juga menuduh Teheran "melakukan agresi militer langsung.”Tapi Iran membantah mempersenjatai pemberontak yang telah memerangi koalisi Arab Saudi selama lebih dari dua tahun.

Kepala bantuan PBB, Mark Lowcock, mengatakan kepada wartawan Rabu (8/11), "Saya telah mengatakan kepada DK kecuali blokadetersebut dicabut ... akan terjadi kelaparan di Yaman."

Yaman bergantung pada impor untuk hampir semua kebutuhan warganya guna bertahan hidup. Tapi sekarang makanan, bahan bakar atau obat-obatan tidak bisa masuk.

Lowcock mengatakan Program Pangan Dunia PBB memberi makan 7 juta orang sebulan di Yaman. "Yang kita butuhkan adalah melonggarkan blokade tersebut sehingga kita bisa menyelamatkan nyawa orang di sana”.

Dia menambahkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir , pada Rabu (8/11)dan meminta akses kemanusiaan dibuka kembali.

Menurut PBB lebih dari 8.670 orang, terutama warga sipil tewas dan 49.960 cedera dalam serangan udara dan pertempuran di darat sejak koalisi Arab Saudi ikut campur dalam perang saudara di Yaman bulan Maret 2015. [my/al]