PBB Catat Kemajuan dalam Upaya Perdamaian di Sudan Selatan

Utusan Khusus PBB untuk Sudan Selatan, David Shearer

Utusan Khusus PBB untuk Sudan Selatan, David Shearer, menyampaikan gambaran beragam tentang kemajuan yang dicapai negara yang sedang berupaya mencapai perdamaian, setelah dikoyak perang saudara selama lebih dari lima tahun.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB hari Jumat (8/3), Shearer mengatakan secara keseluruhan tingkat kekerasan terkait politik telah turun, politisi oposisi dapat dengan bebas bergerak di ibukota, dan untuk pertama kali dalam tiga tahun warga sipil yang mengungsi menyatakan keinginan untuk kembali ke rumah mereka. ‘’Itu sisi positifnya,’’ ujar Shearer. ‘’Tantangan signifikan sekarang adalah menjaga momentum proses perdamaian.’’

Utusan PBB itu mengatakan jadwal yang ditetapkan dalam Perjanjian Damai yang Direvitalisasi pada 12 September lalu, “jauh dari yang diharapkan’’ dan isu-isu fundamental masih harus diselesaikan, seperti memastikan situasi keamanan bagi kembalinya para pemimpin politik, termasuk Riek Machar, yang kini berada di Khartoum.

Waktu untuk fase proses perdamaian ini hampir habis. Tenggat yang ditetapkan adalah pada 12 Mei, ketika pemerintahan pra-transisi dijadwalkan mengambilalih kekuasaan dan Riek Machar kembali ke Juba untuk kembali memainkan perannya sebagai wakil presiden seperti dulu.

Shearer mengatakan ‘’tidak ada rencana B’’ untuk mengimplementasikan perjanjian September lalu itu dan mengingatkan bahwa jika perdamaian tidak tercapai sekarang maka negara itu akan kembali terlibat dalam aksi kekerasan sebagaimana yang terjadi pada tahun 2013 dan 2016 lalu. (em)