Badan Urusan Pengungsi PBB, UNHCR, mengimbau pemerintah Thailand agar tidak mendeportasi sekelompok pengungsi Muslim Rohingya, Kamis (3/1).
Jurubicara UNHCR, Vivian Tan, memberitahu VOA bahwa rombongan pengungsi yang kabarnya melarikan diri dari kekerasan antar-golongan agama dan penindasan di negara bagian Rakhine, Burma barat, kemungkinan akan menghadapi hukuman sekembalinya mereka di Burma.
Tan mengatakan para pejabat PBB akan mengadakan pertemuan dengan pihak berwenang Thailand hari Kamis dalam usaha untuk dapat menemui para pengungsi itu supaya dapat mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan.
Para pejabat Thailand mengatakan hari Rabu rombongan ke-73 orang pengungsi itu, termasuk wanita dan anak-anak, harus dipulangkan melalui jalan darat ke Burma, tetapi status mereka saat ini tidak diketahui.
Para pengungsi itu ditahan oleh pihak berwenang Thailand pekan ini setelah mereka ditemukan terkatung-katung dalam kapal kecil yang penuh penumpang di lepas pantai kota wisata Phuket, jauh dari tujuan akhir mereka, Malaysia.
Tan mengatakan para pejabat PBB akan mengadakan pertemuan dengan pihak berwenang Thailand hari Kamis dalam usaha untuk dapat menemui para pengungsi itu supaya dapat mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan.
Para pejabat Thailand mengatakan hari Rabu rombongan ke-73 orang pengungsi itu, termasuk wanita dan anak-anak, harus dipulangkan melalui jalan darat ke Burma, tetapi status mereka saat ini tidak diketahui.
Para pengungsi itu ditahan oleh pihak berwenang Thailand pekan ini setelah mereka ditemukan terkatung-katung dalam kapal kecil yang penuh penumpang di lepas pantai kota wisata Phuket, jauh dari tujuan akhir mereka, Malaysia.